Jumlah pertemuan : 5 x pertemuan
Kelas : XII IPS 1, 2, 3
Pertemuan ke lima
Wilayah Pembangunan
Berdasarkan
potensi geografis wilayah Indonesia, dalam pelaksanaan pembangunan dibagi atas
wilayah-wilayah pembangunan. Secara tegas pewilayah tersebut mulai dilakukan
sejak tahun 1974 hingga 1979 (Repelita II). Saat itu wilayah Indonesia dibagi
menjadi empat wilayah pembangunan utama yang mencakup sepuluh wilayah
pembangunan ekonomi, yaitu sebagai berikut.
1. Wilayah Pembangunan Utama A, dengan
pusat pertumbuhan utama kota medan
Terdiri
atas :
- Wilayah pembangunan I, Meliputi daerah-daerah
Aceh dan Sumatera Utara
- Wilayah pembangunan II, Meliputi daerah-daerah di
sumatera barat dan Riau, dengan pusatnya di Pekan Baru.
2. Wilayah pembangunan utama B, dengan
pusat pertumbuhan utama Jakarta
Wilayah
ini terdiri atas :
- Wilayah pembangunan III, Meliputi daerah-daerah
jambi, Sumsel dan Bengkulu, dengan pusatnya di Palembang barat, Jawa
tengah, dan DI Yogyakarta yang pusatnya di Jakarta.
- Wilayah pembangunan VI, Meliputi daerah-daerah di
Kalimantan Barat, yang pusatnya di Pontianak.
3. Wilayah pembangunan utama C, dengan
pusat pertumbuhan utama Surabaya
Wilayah
ini terdiri atas:
- Wilayah pembangunan V, meliputi daerah-daerah di
Jawa timur, dan Bali yang pusatnya di Surabaya.
- Wilayah pembangunan VII, Meliputi daerah-daerah
di Kalimantan tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan yang
pusatnya di Balikpapan dan Samarinda.
4. Wilayah pembangunan utama D, dengan
pusat pertumbuhan utama Ujung Pandang atau Makasar
Wilayah
ini terdiri atas:
- Wilayah pembangunan VIII, Meliputi daerah-daerah
di Nusa Tenggara Barat, Nusa tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, yang pusatnya di Makassar.
- Wilayah Pembangunan IX, Meliputi daerah-daerah
Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, yang pusatnya di Menado.
- Wilayah pembangunan X, Meliputi daerah-daerah di
Maluku (Termasuk Maluku Utara dan Irian Jaya (Papuan) yang pusatnya di
kota Sorong.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pusat Pertumbuhan
Berikut dibawah ini terdapat beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi pusat pertumbuhan, antara lain sebagai berikut:
- Faktor lokasi : daerah yang
lokasinya srategis mudah dijangkaunya dalam hubunganya dengan daerah
sekitarnya akan berkembang menjadi lebih cepat.
- Faktor sumber daya alam, daerah
yang memiliki sumber daya alam yang melimpah cenderung akan berkembang dan
menjadi pusat pertumbuhan.
- Faktor sumber daya manusia,
kualitas sumber daya manusia yang baik mendukung proses pembangunan suatu
wilayah untuk berkembang menjadi pusat pertumbuhan.
Soal post test
1. Tuliskan pembangunan wilayah B dan daerah yang
terdapat didalamnya
2. Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan
Pertemuan ke
enam
Fungsi Pusat Pertumbuhan
Bagian-bagian
dari wilayah di permukaan bumi itu tidak tumbuh bersama-sama secara teratur,
tetapi disengaja atau tidak disengaja ada bagian-bagian yang tumbuh dan maju
atau berkembang lebih cepat dari bagian lain. Cepatnya pertumbuhan di tempat
ini dapat menjadi pendorong bagi bagian lain yang tingkat pertumbuhannya kurang
cepat. Secara umum fungsi pusat pertumbuhan, antara lain:
- Memudahkan
koordinasi dan pembinaan.
- Melihat
perkembangan wilayah maju atau mundur.
- Meratakan
pembangunan di seluruh wilayah.
Pengaruh Pusat Pertumbuhan
Berikut
ini terdapat beberapa pengaruh pusat pertumbuhan, antara lain:
1.
Pengaruh Terhadap Perkembangan Ekonomi
Antara
lain:
- Industri
berkembang pesat
- Berkembangnya
pusat-pusat pertokoan
- Terciptanya
lapangan kerja baru
- Pendapatan
masyarakat meningkat
- Munculnya
lembaga perbankan
- Berkembangnya
badan usaha swasta maupun pemerintah
2.
Pengaruh Sosial Masyarakat
Antara
lain:
- Terbukanya
wawasan masyarakat
- Perubahan
sistem mata pencaharian
- Informasi
lebih terbuka
- Pendapatan
masyarakat bervariasi
- Timbulnya
kelompok masyarakat tertentu
Kaitan Wilayah Pusat
Pertumbuhan dan Pengaruh Pusat Pertumbuhan
a. Pengaruh
Pusat-pusat Wilayah Pertumbuhan Terhadap Pemusatan dan Persebaran Sumber
Daya
Kemunculan pusat
pertumbuhan akan menarik jumlah tenaga kerja yang banyak, dapat dilihat dari
arus mobilitas dan migrasi penduduk dari desa ke kota maupun antarprovinsi.
Arus migrasi penduduk dari pedesaan menuju kota besar maupun kota kecil di
Indonesia, menunjukkan angka yang terus meningkat sejalan dengan pesatnya
pertumbuhan kota.
b. Pengaruh
Pusat-pusat Wilayah Pertumbuhan Terhadap Perkembangan Ekonomi
Terjadinya peluang
kerja di berbagai sektor yang relatif terbuka dan adanya gerakan arus barang
agar membawa dampak terjadinya peluang kerja di berbagai sektor yang relatif
terbuka. Adanya gerakan arus barang agar membawa dampak terhadap alat
transportasi, perhubungan, perdagangan, perkantoran, jasa, dan lain-lainnya.
Contoh: Meningkatkan kebutuhan
masyarakat terhadap fasilitas transportasi seperti mobil telah memacu tumbuhnya
pemasaran alat-alat transportasi dan sarana perbekalan.
Bertambah padatnya
jumlah penduduk wilayah tersebut maupun pertambahan alami akan memacu tumbuhnya
sarana-sarana dan fasilitas pemukiman, pemasaran, hiburan, kesehatan, dan
lain-lain. Sektor-sektor ekonomi yang bersifat nonformal pun dapat ditempuh dan
berkembang dengan pesat seiring bertambahnya penduduk dan meningkatnya pendapatan
masyarakat. Misalnya, munculnya rumah- rumah kos dan kontrakan, perbengkelan,
dan perdagangan kaki lima.
c. Pengaruh Pusat-pusat
Wilayah Pertumbuhan di Bidang Sosial dan Lingkungan Hidup
Semakin maraknya
kemajuan pusat-pusat pertumbuhan akan mempengaruhi kondisi sosial dan
lingkungan hidup masyarakat. Pengaruh kemajuan pusat pertumbuhan adalah sebagai
berikut.
§
Terbukanya
lapangan pekerjaan yang banyak dan luas akan meningkatkan taraf hidup
masyarakat secara otonomi sehingga status sosial mereka akan lebih baik.
§
Melatih
masyarakat untuk mengatur waktu, disiplin, bersikap hemat, dan menyeleksi mana
kebutuhan primer dan sekunder supaya tidak terpengaruh oleh tuntutan barang dan
jasa yang berlebihan.
§
Akan
memotivasi masyarakat untuk saling berlomba memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan kesiapan untuk menghadapi perubahan sosial budaya.
§
Akibat
mobilitas penduduk baik melalui migrasi maupun pertambahan alami dari berbagai
latar belakang budaya, akan terjadi akulturasi dan asimilasi nilai budaya.
§
Terbukanya
arus informasi dan komunikasi akan mempercepat laju pertumbuhan daerah
tersebut.
§
Makin
banyaknya penduduk yang datang akan berpengaruh terhadap keadaan lingkungan
hidup di sekitarnya antara lain pemukiman, sanitasi, keamanan, lalu lintas, dan
pencemaran.
Soal
post test
1. Tuliskan fungsi dari
pusat pertumbuhan
2. Jelaskan pengaruh
pusat pertumbuhan terhap perkembangan ekonomi dan social masyarkat
Pertemuan
ke tujuh
Rencana tata ruang wilayah nasional
(RTRWN) adalah strategi dan arahan kebijaksanaan pemanfaatan ruang wilayah
nasional; sampai dengan 100 meter di bawah permukaan bumi, 1 km diatas
permukaan bumi, dan batas luar zona ekonomi ekslusif
Tujuan penataan ruang wilayah dalam PP
No. 26 tahun 2008
a. Mewujudkan ruang
wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan
b. Keharmonisan antara
lingkungan alam dan lingkungan buatan
c. Keterpaduan
perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
d. Keterpaduan
pemanfaatan ruang darat, laut, udara termasuk ruang dalam bumi NKRI
e. Keterpaduan
pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional, provinsi, kabupaten dalam
rangka perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negative terhadap
lingkungan akibat pemanfaatan ruang
f. Pemanfaatan SDA secara
berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat
g. Keseimbangan dan
keserasian perkembangan antarwilayah
h. Keseimbangan dan
keserasian perkembangan antar sector
i. Pertahanan dan
keamanan Negara yang dinamis serta integrasi nasional
Muatan isi RTRWN menurut UU RI No. 26
tahun 2007
a. Tujuan, kebijakan dan
strategi penataan ruang wilayah nasional
b. Rencana struktur ruang
wilayah nasional yang meliputi yang meliputi system perkotaan nasional yang
terkait dengan kawasan pedesaan dalam pelayanannya dan system jaringan
prasarana utama
c. Rencana pola ruang
wilayah nasional yang meliputi kawasan lindung nasional dan kawasan budidaya
yang memiliki nilai strategis nasional
d. Penetapan kawasan
strategis nasional
e. Arahan pemanfaatan
ruang yang berisi indikasi program utama jangka menengah lima tahun
f. Arahan pengendalian
pemanfaatan ruang wilayah nasional yang berisi indikasi arahan peraturan zonasi
system nasional, arahan perizinan, arahan insentif dan disinsentif, serta
arahan sanksi.
Soal
post test
1. Tuliskan tujuan
penataan ruang wilayah dalam PP No. 26 tahun 2008 (4)
2. Muatan isi RTRWN
menurut UU RI No. 26 tahun 2007 (4)
Pertemuan
ke delapan
Rencana tata ruang wilayah provinsi (RTRWP) adalah
hasil perencanaan tata ruang yang merupakan penjabaran strategi dan arahan
kebijakan pemanfaatan ruang wilayah nasional dan pulau/kepulauan ke dalam
struktur dan pola ruang wilayah provinsi.
Muatan isi rencana tata ruang wilayah provinsi
terdiri dari :
1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah provinsi
2. Rencana struktur ruang wilayah provinsi yang meliputi system perkotaan
dalam wilayah yang berkaitandengan kawasan pedesaan
3. Rencana pola ruangwilayah provinsi yang meliputi kawasan lindung dan
kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis provinsi
4. Penetapan kawasan strategis provinsi
5. Arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi yang berisi indikasi program
utama jangka menengah lima tahunan
6. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi yang berisi
indikasi arahan peraturan zonasi system provinsi, perizinan, insentif dan
sanksi
Pedoman acuan RTRWP menurut UU no. 26 tahun 2007 :
a. Penyususnan rencana pembangunan jangka panjang provinsi
b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah provinsi
c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian tata ruang provinsi
d. Keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan antar wilayah
kabupaten/kota
e. Penetapan lokasi dan fungsi untuk investasi
f. Penataan ruang kawasan strategi provinsi
g. Penataan ruang wilayah kabupaten/kota
Soal
post test
1. Tuliskan pengertian rencana tata ruang wilayah provinsi (RTRWP)
2. Jelaskan pedoman acuan RTRWP menurut UU no. 26 tahun 2007
Pertemuan
ke Sembilan
Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan penataan
ruang secara umum menurut Muta’ali ( 2013)
a. Permasalahan lingkunagn dan wilayah
b. Permasalahan pengelolaan penataan ruang
Permasalahan lingkunagn dan wilayah antara lain :
1. Menurunnya kualitas lingkungan hidup yang dipicu oleh inkonsistensi
pemanfaatan ruang
2. Penurunan luas hutan tropis akibat pembalakan liar serta meluasnya
perambahan dan konversi hutan alamatau untuk pengembangan kepentingan budi daya
seperti perkebunan dan pertambangan
3. Penurunan luas dan fungsi kawasan resapan air akibat dislokasi
pemanfaatan ruang untuk kepentingan pemukiman, budidaya pertanian, dan
pariwisata yang mempercepat kerusakan DAS
4. Meningkatnya bencana yang diakibatkan oleh salah arus relasi alam dan
manusia
5. Degradasi kualitas lingkungan kawasan pesisir yang ditandai kerusakan dan
penururnan luas hutan mangrove
6. Ancaman dampak global warming
7. Meningkatnyanurbanisasi dan aglomerasi perkotaan
8. Masih tingginya kesenjangan antarwilayah dan di dalam wilayah
Permasalahan pengelolaan penataan ruang antara lain
:
1. Belum tepatnya kopetensi SDM dalam penataan ruang
2. Rendahnya kualitas hasil rencana tata ruang
3. Ego sektoral dan regional
4. Penataan ruang belum berfungsi secara optimal
5. Dukungan terhadap pengembangan wilayah belum optimal
6. Terjadinya penyimpangan pemanfaatan ruang dari ketentuan dan norma yang
seharusnya ditegakkan
7. Belum diacunya peraturan perundangan penataan ruang sebagai paying kebijakan
bagi semua sector
8. Lemahnya dukuingan teknologi informasi dalam proses pengambilan keputusan
Soal
post test
1. Jelaskan permasalahan lingkunagn dan wilayah
2. Jelaskan permasalahan pengelolaan penataan ruang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar