29 Agu 2019

pengertian kota


Pertemuan ke empat
kelas XII IPS 3
pengertian kota
Bintarto (1983:36) menyebutkan bahwa kota dapat diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi, dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen dan coraknya yang materialistis
Max Weber, kota adalah sustu daerah tempat tinggal yang penghuni setempat dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal.
ciri-ciri kota dilihat dari ciri fisik dan ciri sosialnya sebagai berikut:
1. Terdapatnya tempat-tempat untuk pasar dan pertokoan,super market pusat perdagangan;
2) Terdapatnya pusat-pusat kegiatan, sehingga banyak tempat parkir;
3) Tempat rekreasi dan olah raga;
4) Pelapisan sosial ekonomi yang tajam;
5) Sifat individualistik;
6) Adanya heterogenitas kehidupan;
7) Hubungan bersifat kepentingan;
8) Adanya segregasi keruangan, sehingga dapat menimbulkan pengelompokan
Masyarakat kota :
1.     Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2.   Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
3.   Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4.   Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
5.   Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
6.   Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7.   Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh.

Klasifikasi Kota Kota dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah penduduk,
Tahap perkembangan serta fungsi kota.
1.Berdasarkan jumlah penduduknya, di Indonesia kota dapat dibedakan atas :
a) Kota kecil : 20.000 - < 100.0000 orang
b) Kota sedang : 50.000 - < 500.000 orang
c) Kota besar : 500.000 - < 1000.000 orang
d) Kota metropolis : 1000.000- 5.000.000 orang
e) Kota megapolitan : lebih dari 5.000.000 orang
2.Klasifikasi kota berdasarkan tahap perkembangannya
Lewis Mumford dalam Rahardjo (1982:1) mengklasifikasi kota berdasarkan tingkat perkembangannya sebagai berikut:
a. Tahap neopolis, yaitu suatu wilayah yang berkembang dan sudah diatur ke kehidupan kota;
b. Tahap polis, kota yang masih memiliki ciri kehidupan agraris,sebagai pusat keagamaan dan pemerintahan;
c. Tahap metropolis, yaitu kota besar, kota induk yang perekonomiannya sudah mengarah ke sektor industri;
d. Tahap megalopolis, wilayah perkotaan yang terdiri atas beberapa kota metropolis yang berdekatan lokasinya sehingga membentuk jalur perkotaan yang sangat besar dan telah mencapai tingkat tertinggi;
e. Tahap tiranopolis, kota yang sudah mengalami kemerosotan moral dan akhlak manusianya, diliputi oleh kerawanan sosial dan sulit dikendalikan, misalnya angka kriminalitas yang tinggi, kemacetan lalu lintas, kerusakan lingkungan;
f. Tahap nekropolis, kota yang kehidupannya mulai sepi, menuju kearah keruntuhan, bahkan berkembang menjadi kota mati, kota yang sudah mengalami kehancuran peradabannya. 2.
3. Klasifikasi kota berdasarkan fungsi
a. Kota pusat perdagangan, baik perdagangan domestik maupun     internasional, contoh kota Singapura, Hongkong, Jakarta;
b. Kota pusat kebudayaan, misal kota Yogyakarta, Surakarta;
c. Kota pusat perkebunan, misalnya Bogor, Tangjung Balai, Pematang Siantar;
d. Kota pusat pemerintahan, contoh Jakarta, Kuala Lumpur, Manila;
e. Kota pusat pertambangan, misal Timika, Tembagapura, Soroako.
Soal post test
1.   Sebutkan ciri-ciri kota dilihat dari ciri fisik dan ciri sosialnya sebagai berikut:
2.   Jelaskan klasifikasi kota berdasarkan tahap perkembangannya


program remedial

program remedial
kelas XI IPS  1
1. Pengertian biosfer dan lapisan-lapisan yang mempengaruhinya
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna
3. jenis-jenis bioma yang ada di dunia
4. ciri-ciri bioma hutan gurun dan savana
5. pengelompokan fauna di dunia dan negara yang terdapat didaerah tersebut
6. nama tokoh yang berpengaruh untuk persebaran flora dan fauna
7. pengelompokan flora di Indonesia dengan daerahnya
8. jenis fauna yang berada di tiga zona pembagian menurut Wallace
9. bentuk upaya pelestarian flora dan fauna
10. contoh nama dan tempat pelestarian flora dan fauna di Indonesia

28 Agu 2019

lingkunagn fisik desa


Pertemuan ke tiga
kelas XII Ips 1,2,3
Tipe lingkunagn fisik desa menurut Muta’ali 2013 :
a.   Desa pegunungan
Terletak dipegunungan dengan kemiringan lereng > 40 % dan ketinggian > 5000 meter dpl, termasuk dalam daerah hulu terdapat tanaman hutan, curah hujan tinggi dan sumber daya air melimpah, pola p[emukiman memencar, rawan terkena erupsi.
b.   Desa dan kelurahan perbukitan
Terletak diperbukitan kemiringan 30-40 %, ketinggian 75-500 meter dpl, menghasilkan tanaman berkayu, tanaman tahunan, dan hasil perkebunan.
c.   Desa dan kelurahan dataran
Kemiringan lereng kurang dari 15 %, wilayah datar dan digunakan untuk tempat tinggal, kepadatan penduduk tinggi, ketersediaan air cukup melimpah, wilayah untuk pemukiman, pertanian, industry, perdagangan, dan jasa
d.   Desa dan kelurahan pesisir/pantai
Dipengaruhi oleh ekologi laut, kemiringan lereng kurang dari 5 %, wilayah strategis untuk hubungan ekonomi antar pulau.
e.   Desa di pulau-pulau kecil
Potensi desa berupa perikanan, kelautan dan pariwisata.
Pola kebudayaan masyarakat desa
Masyarakat desa identik dengan kebudayaan yang lebih beragam dibandingkan dengan kebudayaan masyarakat kota
a.   Pola Keruangan Desa

Pola pemukiman antara satu desa dengan yang lainnya memiliki perbedaan tergantung faktor geografi yang berbeda.
  • Pola Memusat
Terdapat di wilayah pegunungan atau dataran rendah. Pola semacam ini kemungkinan terbentuk karena dihuni secara turun-temurun oleh beberapa generasi.
  • Pola Mengelilingi Fasilitas
Umumnya ditemukan di dataran rendah, dimana fasilitas umum yang ada dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Misalnya mengelilingi waduk atau mata air.

  • Pola Memanjang Mengikuti Jalan Raya
Pola pemukiman memanjang biasanya ditemui di pinggiran jalan raya.



  • Pola Memanjang Mengikuti Garis Pantai
Pemukiman berada di pesisir laut, karena umumnya penduduk bekerja sebagai nelayan.
         
         
Potensi Desa Bintarto membedakan potensi desa menjadi dua yaitu potensi fisik dan potensi non fisik.
1) Potensi fisik meliputi:
a) Tanah sebagai sumber tambang dan mineral, sumber tanaman, bahan makanan dan tempat tinggal;
b) Air, kondisis air untuk irigasi dan untuk keperluan hidup sehari-hari;
c) Iklim yang penting untuk kegiatan agraris;
d) Ternak sebagai sumber tenaga,bahan makanan dan sumber pendapatan;
e) Manusia, baik sebagai sumber tenaga kerja potensial, sebagai pengolah lahan dan juga produsen bidang pertanian, juga sebagai tenaga kerja di bidang non pertanian.
2) Potensi non fisik, meliputi:
a) Masyarakat desa yang hidup berdasarkan gotong royong;
b) Lembaga-lembaga sosial, pendidikan dan organisasi organisasi sosial yang dapat membimbing memajukan masyarakat;
c) Aparatur atau pamong desa, untuk menjaga ketertiban dan keamanan serta kelancaran pemerintahan desa.
DepartemenDalam Negeri RI menyebutkan komponen-komponen potensi desa terdiri atas:
1) Komponen alami yang mencakup faktor:
a) Lokasi;
b) Luas desa;
c) Keadaan tanah;
d) Keadaan air;
e) Keadaan alamnabati dan hewani.
2) Manusia dengan memperhatikan faktor:
a) Jumlah penduduk;
b) Penyebaran;
c) Karakteristiknya (umur,jenis kelamin,adat istiadat,organisasi kemasyarakatan, pendidikan, kesehatan dan nutrisi, serta swadaya dan gotong royong masyarakat desa).
 3) Kegiatan ekonomi:
a) Agraris (primer): pertanian,perikanan,peternakan, pengumpulan hasil hutan;
b) Industri/kerajinan (sekunder);
c) Perdagangan dan jasa (tersier).
4) Prasarana yang ada:
a) Perhubungan dan komunikasi;
b) Pengairan dan produksi;
c) Pemasaran;
d) Pendidikan dan kesehatan.
Perkembangan potensi desa
Perkembangan Desa Potensi desa satu dengan yang lain, baik potensi alam maupun manusianya dapat berbeda-beda. Padahal potensi desa merupakan salah satu komponen yang berpengaruh terhadap perkembangan desa. Dengan demikian tingkat perkembangan desa satu dengan yang lain juga tidak sama.
Perkembangan desa berdasarkan potensinya, desa dapat dikelompokkan menjadi:
1) Desa dengan potensi tinggi, yaitu desa yang memilki lahan pertanian yang subur, topografi datar atau agak miring, dilengkapi dengan fasilitas irigasi teknis.Oleh karena itu desa seperti ini mempunyai kemampuan besar untuk berkembang lebih lanjut;
2) Desa dengan potensi sedang, yaitu desa yang memiliki lahan pertanian agak subur, irigasi sebagian teknis, sebagian non teknis, topografi tidak rata.Hal ini mengakibatkan perkembangan desa yang lambat;
3) Desa dengan potensi yang rendah, memiliki lahan pertanian yang tidak subur, topografi berbukit, sumber air sulit diperoleh, pertanian tergantung pada curah hujan. Hal ini merupakan penghambat, sehingga desa sulit berkembang;
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi maju mundurnya desa atau perkembangan desa, antara lain:
1) Potensi desa yang mencakup potensi alami dan non alami;
2) Interaksi desa dengan kota;
3) Lokasi desa terhadap daerah sekitarnya yang lebih maju
Soal post test
1.   Sebutkan faktor yang mempengaruhi maju mundurnya desa atau perkembangan desa
2.   Jelaskan perkembangan desa berdasarkan potensinya, desa dapat dikelompokkan menjadi


27 Agu 2019

program remedial

program remedial
kelas XI IPS 2
1. Pengertian biosfer dan lapisan-lapisan yang mempengaruhinya
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna
3. jenis-jenis bioma yang ada di dunia
4. ciri-ciri bioma hutan gurun dan savana
5. pengelompokan fauna di dunia dan negara yang terdapat didaerah tersebut
6. nama tokoh yang berpengaruh untuk persebaran flora dan fauna
7. pengelompokan flora di Indonesia dengan daerahnya
8. jenis fauna yang berada di tiga zona pembagian menurut Wallace
9. bentuk upaya pelestarian flora dan fauna
10. contoh nama dan tempat pelestarian flora dan fauna di Indonesia

program remedial

program remedial
kelas XI IPS 2, 1
1. Pengertian biosfer dan lapisan-lapisan yang mempengaruhinya
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna
3. jenis-jenis bioma yang ada di dunia
4. ciri-ciri bioma hutan gurun dan savana
5. pengelompokan fauna di dunia dan negara yang terdapat didaerah tersebut
6. nama tokoh yang berpengaruh untuk persebaran flora dan fauna
7. pengelompokan flora di Indonesia dengan daerahnya
8. jenis fauna yang berada di tiga zona pembagian menurut Wallace
9. bentuk upaya pelestarian flora dan fauna
10. contoh nama dan tempat pelestarian flora dan fauna di Indonesia

Pola Persebaran dan Permukiman Desa

Pertemuan ke dua
kelas XII Ips 3
Pola Persebaran dan Permukiman Desa dalam Kaitan dengan Bentang Alam.
POLA PERSEBARAN DESA
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola persebaran desa:
Letak desa, Keadaan iklim, Kesuburan tanah, Tata air, Keadaan ekonomi, Keadaan budaya
POLA PERSEBARAN DESA
1. Pola memanjang mengikuti jalan raya. Pola ini umumnya terdapat di pedalaman
2. Pola mengikuti rel kereta api
3. Mengikuti garis pantai
4. Pola masyarakat
    Penyebarannya:
    a. Terdapat di daerah pegunungan (dataran tinggi)
    b. Daerah yang berelief kasar
5. Pola Desa Tersebar
    Pola desa yang tidak teratur. Pola desa ini banyak dijumpai di daerah Karst (Kapur)
Bintarto berpendapat bahwa pola pemukiman penduduk desa ada enam macam yakni:
a.   Pola memanjang jalan merupakan pola permukiman yang biasa terjadi pada daerah datar yang terdapat sarana transportasi jalan raya yang menghubungkan satu tempat ke tempat lainnya. 
b.    Pola memanjang sungai merupakan pola permukiman yang biasa terjadi pada daerah pinggir sungai. Pada umumnya, permukiman ini terjadi karena peran sungai tersebut dipandang penting bagi kehidupan penduduk, misalnya sebagai sarana transportasi, ekonomi atau perternakan ikan.
c.    Pola memanjang pantai merupakan pola permukiman yang dilakukan oleh para nelayan di daerah pesisir pantai dimana penduduknya sangat bergantung dengan hasil dari menangkap ikan di laut.
d.    Pola memanjang pantai dan sejajar jalan kereta api merupakan pola permukiman yang biasanya dilakukan oleh penduduk yang punya profesi ganda yakni sebagian ada yang sebagai nelayan dan ada juga yang sebagai pedagang.
e.    Pola radial merupakan pola permukiman yang terjadi di lereng gunung merapi. Biasanya mereka tinggal di pinggir-pinggir sungai yang bermuara dari gunung berapi.
f.     Pola tersebar merupakan pola permukiman yang terjadi di daerah yang tingkat kesuburan tanahnya berbeda-beda.


Sedangkan N. Daljuni berpendapat bahwa pola pemukiman desa ada empat macam yakni:

a.   Pola desa linier merupakan pola permukiman yang sejejar mengikuti jalan maupun alur sungai. Pola seperti ini umumnya terjadi pada daerah dataran rendah.
b.   Pola desa yang memanjang mengikuti garis pantai terjadi umumnya pada kehidupan para nelayan.
c.   Pola desa terpusat terjadi pada daerah pegunungan. Ada sesuatu yang menarik di penduduk dengan pola ini dimana biasanya dalam satu kampung masih terikat dalam satu hubungan kekerabatan.
d.   Pola desa yang mengelilingi fasilitas tertentu terjadi pada daerah dataran rendah yang memiliki fasilatas umum misalnya mata air, balai desa dll



Paul H. Landis berpendapat bahwa pola pemukiman desa ada empat macam yakni:

a.   The Farum Village Type merupakan pola permukiman penduduk yang mengumpul  dimana disekelilingnya terdapat lahan pertanian.
b.   The Nebulous Farm Type merupakan pola pemukiman desa yang mengumpul dimana disekelilingnya terdapat lahan pertanian. Oleh karena jumlah penduduknya meningkat, maka sebagian ada yang tinggal di luar desa.
c.   The Arranged Isolated Farm Type merupakan pola pemukiman desa yang sangat dekat dengan jalan utama desa dan dekat dengan pusat perdagangan. Desa akan dikelilingi oleh lahan pertanian dengan jarak antar rumah pun tidak terlalu jauh
d.    The Pure Isolated Type merupakan pola pemukiman desa yang berpencar-pencar dengan disertai lahan pertaniannya masing-masing. Penduduk pada desa ini akan berkumpul pada sebuah pusat perdagangan.
.
Soal post test

1.   Sebutkan pola persebaran penduduk didaerah pedesaan

26 Agu 2019

Pola Persebaran dan Permukiman Desa


Pertemuan ke dua
kelas XII Ips 2
Pola Persebaran dan Permukiman Desa dalam Kaitan dengan Bentang Alam.
POLA PERSEBARAN DESA
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola persebaran desa:
Letak desa, Keadaan iklim, Kesuburan tanah, Tata air, Keadaan ekonomi, Keadaan budaya
POLA PERSEBARAN DESA
1. Pola memanjang mengikuti jalan raya. Pola ini umumnya terdapat di pedalaman
2. Pola mengikuti rel kereta api
3. Mengikuti garis pantai
4. Pola masyarakat
    Penyebarannya:
    a. Terdapat di daerah pegunungan (dataran tinggi)
    b. Daerah yang berelief kasar
5. Pola Desa Tersebar
    Pola desa yang tidak teratur. Pola desa ini banyak dijumpai di daerah Karst (Kapur)
Bintarto berpendapat bahwa pola pemukiman penduduk desa ada enam macam yakni:
a.   Pola memanjang jalan merupakan pola permukiman yang biasa terjadi pada daerah datar yang terdapat sarana transportasi jalan raya yang menghubungkan satu tempat ke tempat lainnya. 
b.    Pola memanjang sungai merupakan pola permukiman yang biasa terjadi pada daerah pinggir sungai. Pada umumnya, permukiman ini terjadi karena peran sungai tersebut dipandang penting bagi kehidupan penduduk, misalnya sebagai sarana transportasi, ekonomi atau perternakan ikan.
c.    Pola memanjang pantai merupakan pola permukiman yang dilakukan oleh para nelayan di daerah pesisir pantai dimana penduduknya sangat bergantung dengan hasil dari menangkap ikan di laut.
d.    Pola memanjang pantai dan sejajar jalan kereta api merupakan pola permukiman yang biasanya dilakukan oleh penduduk yang punya profesi ganda yakni sebagian ada yang sebagai nelayan dan ada juga yang sebagai pedagang.
e.    Pola radial merupakan pola permukiman yang terjadi di lereng gunung merapi. Biasanya mereka tinggal di pinggir-pinggir sungai yang bermuara dari gunung berapi.
f.     Pola tersebar merupakan pola permukiman yang terjadi di daerah yang tingkat kesuburan tanahnya berbeda-beda.


Sedangkan N. Daljuni berpendapat bahwa pola pemukiman desa ada empat macam yakni:

a.   Pola desa linier merupakan pola permukiman yang sejejar mengikuti jalan maupun alur sungai. Pola seperti ini umumnya terjadi pada daerah dataran rendah.
b.   Pola desa yang memanjang mengikuti garis pantai terjadi umumnya pada kehidupan para nelayan.
c.   Pola desa terpusat terjadi pada daerah pegunungan. Ada sesuatu yang menarik di penduduk dengan pola ini dimana biasanya dalam satu kampung masih terikat dalam satu hubungan kekerabatan.
d.   Pola desa yang mengelilingi fasilitas tertentu terjadi pada daerah dataran rendah yang memiliki fasilatas umum misalnya mata air, balai desa dll



Paul H. Landis berpendapat bahwa pola pemukiman desa ada empat macam yakni:

a.   The Farum Village Type merupakan pola permukiman penduduk yang mengumpul  dimana disekelilingnya terdapat lahan pertanian.
b.   The Nebulous Farm Type merupakan pola pemukiman desa yang mengumpul dimana disekelilingnya terdapat lahan pertanian. Oleh karena jumlah penduduknya meningkat, maka sebagian ada yang tinggal di luar desa.
c.   The Arranged Isolated Farm Type merupakan pola pemukiman desa yang sangat dekat dengan jalan utama desa dan dekat dengan pusat perdagangan. Desa akan dikelilingi oleh lahan pertanian dengan jarak antar rumah pun tidak terlalu jauh
d.    The Pure Isolated Type merupakan pola pemukiman desa yang berpencar-pencar dengan disertai lahan pertaniannya masing-masing. Penduduk pada desa ini akan berkumpul pada sebuah pusat perdagangan.
.
Soal post test

1.   Sebutkan pola persebaran penduduk didaerah pedesaan