30 Apr 2020

XII IPS 1,2,3

Ujian Nasional Membutuhkan Kewaspadaan. Itu Tidak Memerlukan Kekhawatiran. Karena Hati dan Pikiran yang Khawatir Adalah Jalan Menuju Ketersesatan.
Kalau kamu terlalu khawatir akan membuat hati semakin takut dan gelisah, sehingga ujung-ujungnya dapat menyebabkan konsentrasimu buyar.
National Exam Is Not Just About Your Brain. It’s Also About Your Heart and Action.
Ujian Nasional tidak hanya tentang kepintaran otakmu. Itu juga tentang sikap hati dan perbuatanmu.
Bermimpilah Setinggi-tingginya. Namun Sebelum Itu, Kamu Harus Bangun Dulu Dari Mimpi-Mimpimu Untuk Persiapan Ujian.
Simpan dulu angan-anganmu untuk menjadi dokter, polisi, tentara, pilot, dan sebagainya. Karena yang kamu fokuskan saat ini adalah persiapan menghadapi ujian.
Lulus Ujian Nasional Adalah Titik Awal Untuk Menghadapi Ujian Ujian Sebenarnya.
Setelah kamu lulus ujian nasional, kamu akan menghadapi ujian hidup sebenarnya karena kamu telah beranjak dewasa. Jangan terlalu ‘lebay’ merayakan pesta keberhasilanmu, karena ujian berikutnya adalah ujian nyata yang lebih berat.
Ujian Hidup Selepas Meninggalkan Bangku Sekolah Lebih Berat Dari Ujian Sekolah. So, Lepaskan Kecemasanmu, dan Mulailah Fokus Belajar.
Banyak siswa yang menganggap ujian sekolah yang ditempuhnya adalah pertaruhan antara hidup dan mati. Saking cemasnya, mereka malah lupa belajar dan berlatih. Santai saja, tetapi tetap rutin belajar.

17 Apr 2020

XI IPS 1, 2


Lembaga penanggulangan bencana
Misi IDEP untuk program Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM) ialah membangun daya tahan masyarakat setempat terhadap bencana, dalam cara-cara yang berkelanjutan.
1.   Menjangkau daerah bencana dalam 3 x 24 jam
2.   Memberikan dukungan melalui media kesiapsiagaan
3.   Menggunakan pendekatan permakultur dalam proses pemulihan dan rehabilitasi
4.   Membangun jaringan bersama mitra di lapangan
Tugas dan fungsi BNPB adalah sebagai berikut :
Tugas:
1.  memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan keadaan darurat bencana, rehabilitasi, dan rekonstruksi secara adil dan setara;
2.  menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
3.  menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat;
4.  melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Presiden setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
5.  menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan nasional dan internasional;
6.  mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
7.  melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
8.   menyusun pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Fungsi:
1.  perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif dan efisien; dan
2.  pengoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.

16 Apr 2020

XII IPS 1,2,3

 Setiap manusia ingin jadi orang sukses. Hampir setiap orang punya cita-cita yang ingin diraih. Langkah pertama yang bisa ditempuh adalah belajar. Meraih prestasi dan nilai tinggi merupakan salah satu modal jadi orang sukses. Tak menutup kemungkinan nilai bukanlah segalanya, namun dengan belajar wawasanmu akan terbuka luas. Jangan pernah menyerah dengan keadaan apapun yang terjadi.
Keluarlah dari zona nyaman, majulah untuk meraih mimpi indahmu. Sebab setiap orang berhak punya impian. Sedangkan mimpi itu tidak bisa diraih dengan instan. Butuh perjuangan ekstra untuk bisa meraihnya. Bahkan terkadang butuh pengorbanan saat memperjuangkan mimpi. Coba bandingkan dengan orang yang sama sekali tidak punya mimpi, mereka hanya duduk, tidur, dan sibuk dengan dunianya sendiri. Seakan tak ada harapan dan bingung arah tujuan. Seolah mereka cepat puas dengan apa yang sudah didapat.
Ada kalanya rasa lelah saat proses belajar melanda. Semua itu lumrah adanya. Rasa kantuk, malas, dan lebih tertarik dengan hal-hal lain, manusiawi namanya. Kamu bisa bercerita pada orangtua mengenai permasalahan dan keluh kesahmu, karena orangtua adalah guru pertama dari seorang anak. Ada begitu banyak motivasi, kata-kata bijak, kata mutiara yang bisa kamu dapat dari orangtua.
Tak ada salahnya kalau kamu membaca kata-kata motivasi belajar. Kata-kata ini setidaknya mampu meresap dalam hati sanubarimu, kemudian mampu memberikan suntikan baru agar semangatmu membara lagi.

14 Apr 2020

X IPS 1

https://docs.google.com/forms/d/1cNfKS40svXtohhxWZJMnnNYBAI6Mu71nG_7cAJ05q1k/edit


kerjakan kuis atmosfer

XI ips 2

latihan soal

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mitigasi, berikanlah contoh agar jelas pemahamannya ?
2. Jelaskan 3 tindakan manusia yang termasuk ke dalam adaptasi bencana
3. Mengapa kita perlu mengenali karakteristik suatu bencana alam
4. apakah jika terjadi gempa bumi pasti atau selalu diikuti dengan bencana gelombang tsunami ?         jelaskan mengapa demikian ?

selamat mengerjakan

13 Apr 2020

X IPS 2

https://docs.google.com/forms/d/1cNfKS40svXtohhxWZJMnnNYBAI6Mu71nG_7cAJ05q1k/edit



kerjakan kuis litosfer

XI ips ,1

latihan soal

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mitigasi, berikanlah contoh agar jelas pemahamannya ?
2. Jelaskan 3 tindakan manusia yang termasuk ke dalam adaptasi bencana
3. Mengapa kita perlu mengenali karakteristik suatu bencana alam
4. apakah jika terjadi gempa bumi pasti atau selalu diikuti dengan bencana gelombang tsunami ?         jelaskan mengapa demikian ?

selamat mengerjakan

9 Apr 2020

XII ips 1, 2, 3

Setiap manusia ingin jadi orang sukses. Hampir setiap orang punya cita-cita yang ingin diraih. Langkah pertama yang bisa ditempuh adalah belajar. Meraih prestasi dan nilai tinggi merupakan salah satu modal jadi orang sukses. Tak menutup kemungkinan nilai bukanlah segalanya, namun dengan belajar wawasanmu akan terbuka luas. Jangan pernah menyerah dengan keadaan apapun yang terjadi.
Keluarlah dari zona nyaman, majulah untuk meraih mimpi indahmu. Sebab setiap orang berhak punya impian. Sedangkan mimpi itu tidak bisa diraih dengan instan. Butuh perjuangan ekstra untuk bisa meraihnya. Bahkan terkadang butuh pengorbanan saat memperjuangkan mimpi. Coba bandingkan dengan orang yang sama sekali tidak punya mimpi, mereka hanya duduk, tidur, dan sibuk dengan dunianya sendiri. Seakan tak ada harapan dan bingung arah tujuan. Seolah mereka cepat puas dengan apa yang sudah didapat.
Ada kalanya rasa lelah saat proses belajar melanda. Semua itu lumrah adanya. Rasa kantuk, malas, dan lebih tertarik dengan hal-hal lain, manusiawi namanya. Kamu bisa bercerita pada orangtua mengenai permasalahan dan keluh kesahmu, karena orangtua adalah guru pertama dari seorang anak. Ada begitu banyak motivasi, kata-kata bijak, kata mutiara yang bisa kamu dapat dari orangtua.
Tak ada salahnya kalau kamu membaca kata-kata motivasi belajar. Kata-kata ini setidaknya mampu meresap dalam hati sanubarimu, kemudian mampu memberikan suntikan baru agar semangatmu membara lagi.

8 Apr 2020

X IPS 3

3.         Iklim Menurut Schmidt–Ferguson

Schmidt–Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah rata-rata bulan kering dan jumlah rata-rata bulan basah. Suatu bulan disebut bulan kering, jika dalam satu bulan terjadi curah hujan kurang dari 60 mm. Disebut bulan basah, jika dalam satu bulan curah hujannya lebih dari 100 mm






Iklim Schmidt dan Ferguson sering disebut juga Q model karena didasarkan atas nilai Q. Nilai Q merupakan perbandingan jumlah ratarata bulan kering dengan jumlah rata-rata bulan basah. Nilai Q dirumuskan sebagai berikut.
Q=((Rata-rata bulan kering):(Rata-rata bulan basah)) x 100%
Nilai Q ditentukan dari perhitungan rata-rata bulan kering dan bulan basah selama periode tertentu, misalnya 30 tahun.

4.         Iklim Menurut Oldeman

Penentuan iklim menurut Oldeman menggunakan dasar yang sama dengan penentuan iklim menurut Schmidt-Ferguson, yaitu unsur curah hujan. Bulan basah dan bulan kering dikaitkan dengan kegiatan pertanian di daerah tertentu sehingga penggolongan iklimnya disebut juga zona agroklimat.
Misalnya, jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang cukup untuk membudidayakan padi sawah. Sedang untuk membudidayakan palawija, jumlah curah hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mm tiap bulan. Selain itu, musim hujan selama 5 bulan dianggap cukup untuk membudidayakan padi sawah selama satu musim. Dalam metode ini, dasar penentuan bulan basah, bulan lembap, dan bulan kering sebagai berikut.
  1. Bulan basah, apabila curah hujannya > 200 mm.
  2. Bulan lembap, apabila curah hujannya 100–200 mm.
  3. Bulan kering, apabila curah hujannya < 100 mm.

5.         Iklim Menurut Junghuhn

Junghuhn mengklasifikasikan iklim berdasarkan ketinggian tempat dan mengaitkan iklim dengan jenis tanaman yang tumbuh dan berproduksi optimal sesuai suhu di habitatnya. Junghuhn mengklasifikasikan iklim menjadi empat
  1. 0-700 m, zona panas, contoh- karet, kopi, tebu, jagung, kelapa
  2. 700-1500 m, zona sedang, contoh- teh, kina
  3. 1500-2500 m, zona sejuk, contoh- pinus
  4. > 2500 m, zona dingin, contoh- lumut


7 Apr 2020

X ips 1

3.         Iklim Menurut Schmidt–Ferguson

Schmidt–Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah rata-rata bulan kering dan jumlah rata-rata bulan basah. Suatu bulan disebut bulan kering, jika dalam satu bulan terjadi curah hujan kurang dari 60 mm. Disebut bulan basah, jika dalam satu bulan curah hujannya lebih dari 100 mm






Iklim Schmidt dan Ferguson sering disebut juga Q model karena didasarkan atas nilai Q. Nilai Q merupakan perbandingan jumlah ratarata bulan kering dengan jumlah rata-rata bulan basah. Nilai Q dirumuskan sebagai berikut.
Q=((Rata-rata bulan kering):(Rata-rata bulan basah)) x 100%
Nilai Q ditentukan dari perhitungan rata-rata bulan kering dan bulan basah selama periode tertentu, misalnya 30 tahun.

4.         Iklim Menurut Oldeman

Penentuan iklim menurut Oldeman menggunakan dasar yang sama dengan penentuan iklim menurut Schmidt-Ferguson, yaitu unsur curah hujan. Bulan basah dan bulan kering dikaitkan dengan kegiatan pertanian di daerah tertentu sehingga penggolongan iklimnya disebut juga zona agroklimat.
Misalnya, jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang cukup untuk membudidayakan padi sawah. Sedang untuk membudidayakan palawija, jumlah curah hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mm tiap bulan. Selain itu, musim hujan selama 5 bulan dianggap cukup untuk membudidayakan padi sawah selama satu musim. Dalam metode ini, dasar penentuan bulan basah, bulan lembap, dan bulan kering sebagai berikut.
  1. Bulan basah, apabila curah hujannya > 200 mm.
  2. Bulan lembap, apabila curah hujannya 100–200 mm.
  3. Bulan kering, apabila curah hujannya < 100 mm.

5.         Iklim Menurut Junghuhn

Junghuhn mengklasifikasikan iklim berdasarkan ketinggian tempat dan mengaitkan iklim dengan jenis tanaman yang tumbuh dan berproduksi optimal sesuai suhu di habitatnya. Junghuhn mengklasifikasikan iklim menjadi empat
  1. 0-700 m, zona panas, contoh- karet, kopi, tebu, jagung, kelapa
  2. 700-1500 m, zona sedang, contoh- teh, kina
  3. 1500-2500 m, zona sejuk, contoh- pinus
  4. > 2500 m, zona dingin, contoh- lumut




Sifat Iklim

  • Memiliki jangka waktu yang lama
  • Memiliki sifat yang Meliputi sebuah daerah yang luas.
  • Mempunyai Sifat iklim yang dihasilkan oleh rata-rata cuaca, bukan
  • yaitu sebuah pencatatan baru.

XI ips 2

Faktor-Faktor Penyebab Keberagaman Budaya Indonesia

Ada 3 (tiga) faktor utama yang mendorong terbentuknya keberagaman budaya Indonesia sebagai berikut:

1.     Latar Belakang Historis

Dalam perjalanan sejarah menyebutkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunani (wilayah Cina Bagian Selatan). Sebelum tiba di Nusantara mereka berhenti di berbagai tempat dan menetap dalam jangka waktu yang lama, bahkan mungkin hingga beberapa generasi. Selama bermukim di tempat-tempat tersebut, mereka melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Mereka mengembangkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan-keterampilan khusus sebelum melakukan perjalanan. Dengan perbedaan pengalaman dan pengetahuan telah menyebabkan timbulnya perbedaan suku bangsa dengan budaya yang beranekaragam di Indonesia.

2.     Perbedaan Kondisi Geografis

Perbedaan-perbedaan kondisi geografis telah melahirkan berbagai suku bangsa dan keberagaman budaya Indonesia. Hal itu berkaitan dengan : Pola kegiatan ekonomi, Perwujudan kebudayaan yang ada contohnya: nelayan, pertanian, kehutanan, dan perdagangan. Sehingga mereka akan mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan cocok dengan lingkungan geografis mereka tanpa mengganggu kebudayaan yang lainnya.

3.     Keterbukaan terhadap Kebudayaan Luar

Bangsa Indonesia adalah contoh bangsa yang terbuka. Hal ini dapat dilihat dari besarnya pengaruh asing dalam membentuk keanekaragaman masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Pengaruh asing pertama yaitu ketika orang-orang India, Cina, dan Arab di susul oleh bangsa Eropa. Bangsa tersebut datang membawa kebudayaan yang beranekaragam.

Daerah-daerah yang relatif terbuka, khususnya daerah pesisir paling cepat megalami perubahan. karena:
·           Dengan semakin banyaknya sarana dan prasaranatransportasi,
·           Hubungan antar kelompok semakin intensif dan
·           Semakin sering mereka melakukan pembauran
Sementara daerah-daerah yang terletak jauh dari pantai umumnya tidak banyak terpengaruh budaya luar, sehingga kebudayaannya berkembang dengan corak khas.

Contoh: jakarta salah satu contoh kota pelabuhan, memiliki corak kebudayaan yang cukup beragam yaitu dengan adanya Budaya Betawi memiliki sedikit budaya Cina, Arab, dan India. Hal ini diakibatkan oleh beragamnya orang yang datang/singgah di kota ini sehingga terjadinya pembauran kebudayaan.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dan Pengaruh Keberagaman Budaya Di Indonesia
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
·                Suku bangsa
·                Bahasa
·                Aliran politik
·                Agama
·                Masalah kaya dan miskin
·                Intergrasi nasional
Pengaruh Keberagaman Budaya Di Indonesia
Pengaruh Positif :
·                Keanekaragaman kebudayaan sangat menarik dan dapat dijadikan objek pariwisata.
·                Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan    kebudayaan nasional
·                Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda.
Pengaruh Negatif :
·                Kecurigaan antarsuku
·                Adanya pontensi konflik antarsuku dan hambatan pergaulan antarsuku karena perbedaan bahasa dan budaya
Banyaknya suku bangsa yang ingin menerapkan hukum adatnya

6 Apr 2020

XI IPS 1

Faktor-Faktor Penyebab Keberagaman Budaya Indonesia

Ada 3 (tiga) faktor utama yang mendorong terbentuknya keberagaman budaya Indonesia sebagai berikut:

1.     Latar Belakang Historis

Dalam perjalanan sejarah menyebutkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunani (wilayah Cina Bagian Selatan). Sebelum tiba di Nusantara mereka berhenti di berbagai tempat dan menetap dalam jangka waktu yang lama, bahkan mungkin hingga beberapa generasi. Selama bermukim di tempat-tempat tersebut, mereka melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Mereka mengembangkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan-keterampilan khusus sebelum melakukan perjalanan. Dengan perbedaan pengalaman dan pengetahuan telah menyebabkan timbulnya perbedaan suku bangsa dengan budaya yang beranekaragam di Indonesia.

2.     Perbedaan Kondisi Geografis

Perbedaan-perbedaan kondisi geografis telah melahirkan berbagai suku bangsa dan keberagaman budaya Indonesia. Hal itu berkaitan dengan : Pola kegiatan ekonomi, Perwujudan kebudayaan yang ada contohnya: nelayan, pertanian, kehutanan, dan perdagangan. Sehingga mereka akan mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan cocok dengan lingkungan geografis mereka tanpa mengganggu kebudayaan yang lainnya.

3.     Keterbukaan terhadap Kebudayaan Luar

Bangsa Indonesia adalah contoh bangsa yang terbuka. Hal ini dapat dilihat dari besarnya pengaruh asing dalam membentuk keanekaragaman masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Pengaruh asing pertama yaitu ketika orang-orang India, Cina, dan Arab di susul oleh bangsa Eropa. Bangsa tersebut datang membawa kebudayaan yang beranekaragam.

Daerah-daerah yang relatif terbuka, khususnya daerah pesisir paling cepat megalami perubahan. karena:
·           Dengan semakin banyaknya sarana dan prasaranatransportasi,
·           Hubungan antar kelompok semakin intensif dan
·           Semakin sering mereka melakukan pembauran
Sementara daerah-daerah yang terletak jauh dari pantai umumnya tidak banyak terpengaruh budaya luar, sehingga kebudayaannya berkembang dengan corak khas.

Contoh: jakarta salah satu contoh kota pelabuhan, memiliki corak kebudayaan yang cukup beragam yaitu dengan adanya Budaya Betawi memiliki sedikit budaya Cina, Arab, dan India. Hal ini diakibatkan oleh beragamnya orang yang datang/singgah di kota ini sehingga terjadinya pembauran kebudayaan.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dan Pengaruh Keberagaman Budaya Di Indonesia
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
·                Suku bangsa
·                Bahasa
·                Aliran politik
·                Agama
·                Masalah kaya dan miskin
·                Intergrasi nasional
Pengaruh Keberagaman Budaya Di Indonesia
Pengaruh Positif :
·                Keanekaragaman kebudayaan sangat menarik dan dapat dijadikan objek pariwisata.
·                Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan    kebudayaan nasional
·                Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda.
Pengaruh Negatif :
·                Kecurigaan antarsuku
·                Adanya pontensi konflik antarsuku dan hambatan pergaulan antarsuku karena perbedaan bahasa dan budaya
Banyaknya suku bangsa yang ingin menerapkan hukum adatnya

X ips 2

carilah rumus yang berkenaan dgn
1. temperatur atau suhu udara
2. tekanan udara
3. kelembapan relatif
beri masing-masing contoh soalnya 2