28 Agu 2019

lingkunagn fisik desa


Pertemuan ke tiga
kelas XII Ips 1,2,3
Tipe lingkunagn fisik desa menurut Muta’ali 2013 :
a.   Desa pegunungan
Terletak dipegunungan dengan kemiringan lereng > 40 % dan ketinggian > 5000 meter dpl, termasuk dalam daerah hulu terdapat tanaman hutan, curah hujan tinggi dan sumber daya air melimpah, pola p[emukiman memencar, rawan terkena erupsi.
b.   Desa dan kelurahan perbukitan
Terletak diperbukitan kemiringan 30-40 %, ketinggian 75-500 meter dpl, menghasilkan tanaman berkayu, tanaman tahunan, dan hasil perkebunan.
c.   Desa dan kelurahan dataran
Kemiringan lereng kurang dari 15 %, wilayah datar dan digunakan untuk tempat tinggal, kepadatan penduduk tinggi, ketersediaan air cukup melimpah, wilayah untuk pemukiman, pertanian, industry, perdagangan, dan jasa
d.   Desa dan kelurahan pesisir/pantai
Dipengaruhi oleh ekologi laut, kemiringan lereng kurang dari 5 %, wilayah strategis untuk hubungan ekonomi antar pulau.
e.   Desa di pulau-pulau kecil
Potensi desa berupa perikanan, kelautan dan pariwisata.
Pola kebudayaan masyarakat desa
Masyarakat desa identik dengan kebudayaan yang lebih beragam dibandingkan dengan kebudayaan masyarakat kota
a.   Pola Keruangan Desa

Pola pemukiman antara satu desa dengan yang lainnya memiliki perbedaan tergantung faktor geografi yang berbeda.
  • Pola Memusat
Terdapat di wilayah pegunungan atau dataran rendah. Pola semacam ini kemungkinan terbentuk karena dihuni secara turun-temurun oleh beberapa generasi.
  • Pola Mengelilingi Fasilitas
Umumnya ditemukan di dataran rendah, dimana fasilitas umum yang ada dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Misalnya mengelilingi waduk atau mata air.

  • Pola Memanjang Mengikuti Jalan Raya
Pola pemukiman memanjang biasanya ditemui di pinggiran jalan raya.



  • Pola Memanjang Mengikuti Garis Pantai
Pemukiman berada di pesisir laut, karena umumnya penduduk bekerja sebagai nelayan.
         
         
Potensi Desa Bintarto membedakan potensi desa menjadi dua yaitu potensi fisik dan potensi non fisik.
1) Potensi fisik meliputi:
a) Tanah sebagai sumber tambang dan mineral, sumber tanaman, bahan makanan dan tempat tinggal;
b) Air, kondisis air untuk irigasi dan untuk keperluan hidup sehari-hari;
c) Iklim yang penting untuk kegiatan agraris;
d) Ternak sebagai sumber tenaga,bahan makanan dan sumber pendapatan;
e) Manusia, baik sebagai sumber tenaga kerja potensial, sebagai pengolah lahan dan juga produsen bidang pertanian, juga sebagai tenaga kerja di bidang non pertanian.
2) Potensi non fisik, meliputi:
a) Masyarakat desa yang hidup berdasarkan gotong royong;
b) Lembaga-lembaga sosial, pendidikan dan organisasi organisasi sosial yang dapat membimbing memajukan masyarakat;
c) Aparatur atau pamong desa, untuk menjaga ketertiban dan keamanan serta kelancaran pemerintahan desa.
DepartemenDalam Negeri RI menyebutkan komponen-komponen potensi desa terdiri atas:
1) Komponen alami yang mencakup faktor:
a) Lokasi;
b) Luas desa;
c) Keadaan tanah;
d) Keadaan air;
e) Keadaan alamnabati dan hewani.
2) Manusia dengan memperhatikan faktor:
a) Jumlah penduduk;
b) Penyebaran;
c) Karakteristiknya (umur,jenis kelamin,adat istiadat,organisasi kemasyarakatan, pendidikan, kesehatan dan nutrisi, serta swadaya dan gotong royong masyarakat desa).
 3) Kegiatan ekonomi:
a) Agraris (primer): pertanian,perikanan,peternakan, pengumpulan hasil hutan;
b) Industri/kerajinan (sekunder);
c) Perdagangan dan jasa (tersier).
4) Prasarana yang ada:
a) Perhubungan dan komunikasi;
b) Pengairan dan produksi;
c) Pemasaran;
d) Pendidikan dan kesehatan.
Perkembangan potensi desa
Perkembangan Desa Potensi desa satu dengan yang lain, baik potensi alam maupun manusianya dapat berbeda-beda. Padahal potensi desa merupakan salah satu komponen yang berpengaruh terhadap perkembangan desa. Dengan demikian tingkat perkembangan desa satu dengan yang lain juga tidak sama.
Perkembangan desa berdasarkan potensinya, desa dapat dikelompokkan menjadi:
1) Desa dengan potensi tinggi, yaitu desa yang memilki lahan pertanian yang subur, topografi datar atau agak miring, dilengkapi dengan fasilitas irigasi teknis.Oleh karena itu desa seperti ini mempunyai kemampuan besar untuk berkembang lebih lanjut;
2) Desa dengan potensi sedang, yaitu desa yang memiliki lahan pertanian agak subur, irigasi sebagian teknis, sebagian non teknis, topografi tidak rata.Hal ini mengakibatkan perkembangan desa yang lambat;
3) Desa dengan potensi yang rendah, memiliki lahan pertanian yang tidak subur, topografi berbukit, sumber air sulit diperoleh, pertanian tergantung pada curah hujan. Hal ini merupakan penghambat, sehingga desa sulit berkembang;
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi maju mundurnya desa atau perkembangan desa, antara lain:
1) Potensi desa yang mencakup potensi alami dan non alami;
2) Interaksi desa dengan kota;
3) Lokasi desa terhadap daerah sekitarnya yang lebih maju
Soal post test
1.   Sebutkan faktor yang mempengaruhi maju mundurnya desa atau perkembangan desa
2.   Jelaskan perkembangan desa berdasarkan potensinya, desa dapat dikelompokkan menjadi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar