Pertemuan ke tiga
kelas XII Ips 1,2,3
Tipe lingkunagn fisik desa menurut Muta’ali 2013 :
a.
Desa pegunungan
Terletak dipegunungan dengan kemiringan lereng > 40
% dan ketinggian > 5000 meter dpl, termasuk dalam daerah hulu terdapat
tanaman hutan, curah hujan tinggi dan sumber daya air melimpah, pola p[emukiman
memencar, rawan terkena erupsi.
b.
Desa dan kelurahan perbukitan
Terletak diperbukitan kemiringan 30-40 %, ketinggian
75-500 meter dpl, menghasilkan tanaman berkayu, tanaman tahunan, dan hasil
perkebunan.
c.
Desa dan kelurahan dataran
Kemiringan lereng kurang dari 15 %, wilayah datar dan
digunakan untuk tempat tinggal, kepadatan penduduk tinggi, ketersediaan air
cukup melimpah, wilayah untuk pemukiman, pertanian, industry, perdagangan, dan
jasa
d.
Desa dan kelurahan pesisir/pantai
Dipengaruhi oleh ekologi laut, kemiringan lereng
kurang dari 5 %, wilayah strategis untuk hubungan ekonomi antar pulau.
e.
Desa di pulau-pulau kecil
Potensi desa berupa perikanan, kelautan dan
pariwisata.
Pola kebudayaan masyarakat desa
Masyarakat desa identik dengan kebudayaan yang lebih beragam
dibandingkan dengan kebudayaan masyarakat kota
a. Pola Keruangan Desa
Pola pemukiman antara satu desa dengan yang lainnya memiliki perbedaan tergantung faktor geografi yang berbeda.
- Pola Memusat
Terdapat di wilayah pegunungan atau dataran rendah. Pola semacam ini
kemungkinan terbentuk karena dihuni secara turun-temurun oleh beberapa
generasi.
- Pola Mengelilingi
Fasilitas
Umumnya ditemukan di dataran rendah, dimana
fasilitas umum yang ada dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Misalnya
mengelilingi waduk atau mata air.
- Pola Memanjang
Mengikuti Jalan Raya
Pola pemukiman memanjang biasanya ditemui
di pinggiran jalan raya.
- Pola Memanjang Mengikuti Garis Pantai
Pemukiman berada di pesisir laut, karena
umumnya penduduk bekerja sebagai nelayan.
Potensi
Desa Bintarto membedakan potensi desa menjadi dua yaitu potensi fisik dan
potensi non fisik.
1)
Potensi fisik meliputi:
a) Tanah
sebagai sumber tambang dan mineral, sumber tanaman, bahan makanan dan tempat
tinggal;
b) Air,
kondisis air untuk irigasi dan untuk keperluan hidup sehari-hari;
c) Iklim
yang penting untuk kegiatan agraris;
d)
Ternak sebagai sumber tenaga,bahan makanan dan sumber pendapatan;
e)
Manusia, baik sebagai sumber tenaga kerja potensial, sebagai pengolah lahan dan
juga produsen bidang pertanian, juga sebagai tenaga kerja di bidang non
pertanian.
2)
Potensi non fisik, meliputi:
a)
Masyarakat desa yang hidup berdasarkan gotong royong;
b)
Lembaga-lembaga sosial, pendidikan dan organisasi organisasi sosial yang dapat
membimbing memajukan masyarakat;
c)
Aparatur atau pamong desa, untuk menjaga ketertiban dan keamanan serta
kelancaran pemerintahan desa.
DepartemenDalam
Negeri RI menyebutkan komponen-komponen potensi desa terdiri atas:
1)
Komponen alami yang mencakup faktor:
a)
Lokasi;
b) Luas
desa;
c)
Keadaan tanah;
d)
Keadaan air;
e)
Keadaan alamnabati dan hewani.
2)
Manusia dengan memperhatikan faktor:
a)
Jumlah penduduk;
b) Penyebaran;
c)
Karakteristiknya (umur,jenis kelamin,adat istiadat,organisasi kemasyarakatan,
pendidikan, kesehatan dan nutrisi, serta swadaya dan gotong royong masyarakat
desa).
3) Kegiatan ekonomi:
a)
Agraris (primer): pertanian,perikanan,peternakan, pengumpulan hasil hutan;
b)
Industri/kerajinan (sekunder);
c)
Perdagangan dan jasa (tersier).
4)
Prasarana yang ada:
a)
Perhubungan dan komunikasi;
b)
Pengairan dan produksi;
c)
Pemasaran;
d)
Pendidikan dan kesehatan.
Perkembangan potensi desa
Perkembangan
Desa Potensi desa satu dengan yang lain, baik potensi alam maupun manusianya
dapat berbeda-beda. Padahal potensi desa merupakan salah satu komponen yang
berpengaruh terhadap perkembangan desa. Dengan demikian tingkat perkembangan
desa satu dengan yang lain juga tidak sama.
Perkembangan
desa berdasarkan potensinya, desa dapat dikelompokkan menjadi:
1) Desa
dengan potensi tinggi, yaitu desa yang memilki lahan pertanian yang subur,
topografi datar atau agak miring, dilengkapi dengan fasilitas irigasi
teknis.Oleh karena itu desa seperti ini mempunyai kemampuan besar untuk
berkembang lebih lanjut;
2) Desa
dengan potensi sedang, yaitu desa yang memiliki lahan pertanian agak subur,
irigasi sebagian teknis, sebagian non teknis, topografi tidak rata.Hal ini
mengakibatkan perkembangan desa yang lambat;
3) Desa
dengan potensi yang rendah, memiliki lahan pertanian yang tidak subur,
topografi berbukit, sumber air sulit diperoleh, pertanian tergantung pada curah
hujan. Hal ini merupakan penghambat, sehingga desa sulit berkembang;
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi maju mundurnya desa atau perkembangan desa,
antara lain:
1)
Potensi desa yang mencakup potensi alami dan non alami;
2)
Interaksi desa dengan kota;
3)
Lokasi desa terhadap daerah sekitarnya yang lebih maju
Soal post test
1. Sebutkan faktor yang mempengaruhi
maju mundurnya desa atau perkembangan desa
2. Jelaskan perkembangan desa
berdasarkan potensinya, desa dapat dikelompokkan menjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar