Guru Mapel : Mulyani
Kelas : X IPS 3
Jam pelajaran : ke 3
KD : 3.6 Dinamika Atmosfer dan dampaknya bagi kehidupan
materi : Kalsifikasi iklim dan pengaruhnya terhadap aktivitas manusia
Assalamu'alaikum anak-anak bagaimana kabar kalian hari ini, jangan lua selalu kerjakan solat wajib lima waktunya dan tambahkan juga dengan solat sunah lainnya, apakah kalian telah mengerjakan solat sunah duha hari ini, anak-anakku pentingnya kalian mengerjakan solat duha, karena didalam solat duha banyak kebaikan dan rezeki tuk kalin, apa yang kalian inginkan bisa kalian dapatkan dengan mengerjakan solat duha dan berdoa setelah melakukan solat duha.
Hari ini tujuan pembelajaran kita pada materi geografi yaitu :
3.6.1 1. Menganalisis Klasifikasi tipe iklim dan pola iklim global.
2. Memahami Karakteristik iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas manusia
Pada pembelajaran sebelumnya telah diberikan materi mengenai angin, curah hujan dan awan, hari ini ibu akan memberikan materi mengenai klasifikasi iklim dan pengaruhnya terhadap aktivitas manusia, setelah materi ibu berikan, ibu akan memberikan beberapa pertanyaan yang jawabannya dapat kalian langsung jawab kedalam WA kelas, baiklah anak-anak ibu akan memberikan materi mengenai angin
Klasifikasi iklim
Klasifikasi iklim merupakan usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan perbedaan iklim yang terdapat di bumi. Akibat perbedaan latitudo (posisi relatif terhadap khatulistiwa, garis lintang), letak geografi, dan kondisi topografi, suatu tempat memiliki kekhasan iklim.[1]
Klasifikasi iklim biasanya terkait dengan bioma atau provinsi floristik karena iklim mempengaruhi vegetasi asli yang tumbuh di suatu kawasan.[1]
Klasifikasi iklim Matahari
Iklim matahari merupakan klasifikasi iklim yang menghitung paparan sinar matahari yang diterima suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu.
Klasifikasi ini membagi zona iklimnya sesuai dengan lokasi geografis lintangnya.
Semakin ke utara dan selatan suatu wilayah semakin sedikit paparan mataharinya, sedangkan semakin ke tengah (kathulistiwa) semakin tinggi pula paparan mataharinya
Klasifikasi iklim Junghuhn
Pada tahun 1840an, Junghuhn pergi ke pulau Jawa untuk meneliti mengenai tananaman apa saja yang mungkin ditanam oleh pemerintah kolonial Belanda.
Berdasarkan penelitiannya tersebut, Junghuhn menemukan bahwa terdapat hubungan yang cukup erat antara ketinggian suatu wilayah dengan tanaman yang dapat dibudidayakan pada wilayah tersebut.
Beranjak dari risetnya tersebut, Junghuhn mengeluarkan asumsi bahwa terdapat 4 zona budidaya tanaman pada pulau Jawa. Zona tersebut antara lain adalah
Klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson
Schmidt dan Ferguson mengembangkan sistem klasifikasi iklim pada tahun 1950 karena mereka merasa bahwa sistem yang ada pada saat itu tidak representatif terhadap kondisi iklim Indonesia.
Sistem klasifikasi iklim yang populer pada saat itu adalah Koppen dan Thornwaite. Namun, kedua sistem ini dirasa kurang cocok untuk Indonesia, terutama dalam menilai bulan basah dan kering.
Kriteria Iklim Schmidt-Ferguson
Dalam melakukan klasifikasi iklim, dikenal 3 jenis bulan, yaitu bulan basah, bulan kering, dan bulan lembab.
- Bulan basah = Curah hujan > 100mm/bulan
- Bulan lembab = Curah hujan 60-100mm/bulan
- Bulan kering = Curah hujan < 60mm/bulan
Berdasarkan klasifikasi diatas, dihitung nilai Q dari sebuah wilayah, yaitu nilai banyaknya bulan kering dibagi banyaknya bulan basah.
Q = (Bulan Kering/Bulan Basah) x 100%
Berdasarkan nilai Q nya, suatu wilayah dapat digolongkan kedalam tipe tipe berikut.
Kriteria Iklim Oldeman
Dalam iklim oldeman, kita mengenal 3 jenis bulan, yaitu bulan basah, bulan kering, dan bulan lembab.
- Bulan basah = Curah hujan > 200mm/bulan
- Bulan kering = Curah hujan < 100mm/bulan
- Bulan lembab = Curah hujan = 100 hingga 200mm/bulan
Tipe Iklim dalam Klasifikasi Oldeman
Tipe iklim dalam klasifikasi Oldeman ada dua, yaitu tipe utama dan sub-tipe. Tipe utama ditandai dengan huruf sedangkan sub tipe ditandai dengan angka.
- Iklim A = Bulan basah berturut-turut > 9 kali
- Iklim B = Bulan basah berturut-turut 7-9 kali
- Iklim C = Bulan basah berturut-turut 5-6 kali
- Iklim D = Bulan basah berturut-turut 3-4 kali
- Iklim E = Bulan basah berturut-turut < 3 kali
- 1 = Bulan kering <= 1 kali
- 2 = Bulan kering 2-3 kali
- 3 = Bulan kering 4-6 kali
- 4 = Bulan kering > 6 kali
dari materi yang ibu berikan diatas ringkaslah materi tersebut kedalam buku catatan dan hasilnya dikumpulkan melalui VIA telegram
Farhatul ummi
BalasHapusX ips 3
Selvi Varadila
BalasHapusX IPS 3
Fadhlan Satria Ahmad
BalasHapusX IPS 3
Fikri Rival Hakim
BalasHapusX IPS 3
Damara Khadafi
BalasHapusX IPS 3
Agung Restu Wibowo
BalasHapusX IPS 3
Ammara Dara Aisyah
BalasHapusX IPS 3
Nazaruddin Amin
BalasHapusX IPS 3
Eka citra yulianti
BalasHapusx IPS 3
Raisa khairunnisa ghassani
BalasHapusX IPS 3