Pengertian ketahanan pangan, bahan industri,
serta energi baru dan terbarukan
Ketahanan pangan
adalah ketersediaan pangan dan kemampuan
seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dikatakan memiliki ketahanan
pangan jika penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui
ancaman kelaparan.[2] Ketahanan pangan merupakan ukuran kelentingan terhadap
gangguan pada masa depan atau ketiadaan suplai pangan penting akibat berbagai
faktor seperti kekeringan, gangguan perkapalan, kelangkaan bahan bakar, ketidak
stabilan ekonomi, peperangan, dan sebagainya.
Bahan Industri
Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan,
dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di
bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka
industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha
mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah
pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah.
Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi,
budaya, dan politik.
Energy terbarukan
Energi terbarukan energi yang berasal dari
"proses alam yang berkelanjutan", seperti tenaga surya, tenaga angin,
arus air proses biologi, dan panas bumi.
Pertemuan ke dua dan ketiga
Potensi dan persebaran sumber daya pertanian
ª Potensi
dan persebaran sumber daya pertanian
Pertanian
·
Pertanian
Sawah Irigasi Persebarannya banyak terdapat di Pulau Jawa, Bali dan Madura.
·
Pertanian
Sawah Pasang Surut Persebaran ; Sumatra, Kalimantan dan Papua
·
Pertanian
Sawah Lebak Persebarannya ; Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Papua
·
Pertanian
Ladang Persebaran ;Kalimantan dan Sumatera.
Perkebunan
·
Perkebunan
Rakyat Persebaran ; Jawa, Bali, Madura dan Sulawesi
·
Perkebunan
Besar Persebaran ; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua
Peternakan
·
Peternakan
Hewan Besar Persebaran ; Jawa, Bali,
·
Peternakan
Hewan Kecil Persebaran ; jawa, Bali, Madura
·
Peternakan
Hewan Unggas Persebaran; Jawa, Madura, Bali dan Sulawesi
Perikanan
·
Perikanan
Budidaya
·
Perikanan
Tangkapan Persebaran ; Sumatera, Kalimantan, Jawa, Maluku dan Papua
Potensi dan persebaran sumber daya pertanian
Hasil pertanian
dan perkebunan selain digunakan untuk konsumsi dalam negeri sebagai pembantu
terciptanya ketahanan pangan, juga digunakan sebagai bahan baku untuk industri. Bahan baku ini tidak hanya digunakan sebagai bahan baku di dalam
negeri, tetapi juga dapat dieksport ke luar negeri sebagai penambah devisa
negara. Nah, beberapa contohnya adalah:
1. Kedelai
Kedelai banyak dibudidayakan pada lahan yang berupa ladang,
tegalan, dan sawah tadah hujan. Penghasil
kedelai di Indonesia berada di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur,
dan Lampung. Dengan produksi yang mencapai 850.000 ton pada tahun 2012, kedelai
menjadi salah satu bahan industri yang cukup besar. Kedelai
biasanya dipakai sebagai bahan industri tempe, tahu, susu kedelai, kecap, dan
sebagai salah satu bahan eksport nonmigas.
2. Kelapa
Daerah persebaran kelapa di Indonesia hampir di seluruh wilayah
Indonesia, karena hidupnya yang biasanya di
dekat pantai, maka hampir di sepanjang pantai Indonesia banyak terdapat kelapa.
Total produksi kelapa di Indonesia bisa mencapai 3,3 juta ton. Kelapa
dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak goreng, margarin, dan santan sebagai
bumbu masak.
3. Cengkeh
Di Indonesia, perkebunan cengkeh terdapat
di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa, Sulawesi
Utara, Sulawesi Selatan, Bali dan Maluku. Cengkeh dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku parfum, bahan tambahan masakan, dan bahan tambahan rokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar