Unsur-unsur cuaca dan iklim
Cuaca dan iklim di bumi ini senantiasa berubah-ubah. Walau begitu,
sifat dan polanya pada kawasan tertentu memiliki kecenderungan yang sama. Cuaca
dan iklim dapat terbentuk karena unsur-unsur sinar matahari, suhu/temperatur,
kelembapan udara, tekanan udara, curah hujan, angin, dan awan.
1. Sinar Matahari
Bumi beredar mengelilingi matahari pada lintasan elips yang
disebut garis edar. Matahari yang berpijar memancarkan sinarnya ke segala arah,
dan bumi yang mengelilinginya pun menerima sinar matahari tersebut.
Proses penyinaran matahari pada bumi disebut insolasi. Sebagai
akibat penyinaran matahari, terjadi pemanasan di permukaan bumi. Proses
pemanasan tersebut dinamakan radiasi. Radiasi dari sinar matahari menjadi
sumber pemanas utama bagi bumi.
2. Suhu atau Temperatur
Adanya perbedaan tingkat pemanasan matahari di permukaan bumi,
menyebabkan suatu kawasan akan memiliki perbedaan suhu dengan kawasan lainnya.
Sebagian panas yang sampai ke permukaan bumi diserap dan sebagian lagi
dipantulkan.
Pantulan sinar matahari tersebut akan sangat memengaruhi suhu di
kawasan tersebut. Kawasan permukaan bumi yang berada pada posisi 0–230LU dan LS
akan mengalami pemanasan yang lebih banyak dibanding kawasan lainnya, sehingga
suhunya tinggi.
Ini disebabkan penyinaran terjadi secara tegak lurus. Adapun
kawasan yang berada pada posisi 23–400 LU dan LS bersuhu sedang karena sudut
penyinaran lebih rendah dibandingkan pada kawasan dengan posisi 0–230 LU dan
LS.
Sementara, daerah dengan kawasan lintang dekat kutub akan bersuhu
rendah karena penyinaran lebih miring lagi.
3. Kelembapan Udara
Pemanasan yang terjadi pada permukaan bumi menyebabkan air-air
yang ada pada permukaan bumi, baik di daratan maupun lautan, menguap dan termuat
dalam udara. Kandungan uap yang ada dalam udara ini dinamakan kelembapan udara.
Kelembapan udara dapat
berubah-ubah, tergantung pada pemanasan yang terjadi. Makin tinggi suhu di
suatu kawasan, maka makin tinggi pula tingkat kelembapan udara di kawasan tersebut,
karena udara yang mengalami pemanasan, merenggang dan terisi oleh uap air.
4. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah suatu
gaya yang timbul oleh adanya berat dari lapisan udara. Udara merupakan kumpulan
gas yang masing-masing memiliki massa dan menempati ruang. Karena massa yang
dimilikinya, udara pun memiliki tekanan.
Suhu di suatu kawasan
sangat berpengaruh terhadap tekanan udara di kawasan tersebut. Bila suhu makin
tinggi, maka tekanan udara akan makin rendah. Ini disebabkan udara yang hangat
bersifat renggang.
Sebaliknya, bila suhu makin
rendah, maka tekanan udara akan makin tinggi karena udara yang dingin lebih
padat daripada udara yang panas. Berdasarkan hal tersebut, suhu sangat
menentukan perbedaan tekanan udara di setiap kawasan di muka bumi ini.
5. Angin
Seperti telah kita ketahui,
tekanan udara di setiap kawasan di bumi ini tidak sama. Karena adanya perbedaan
tekanan udara di dua kawasan yang berbeda, maka udara yang berada di salah satu
kawasan tersebut akan bergerak di kawasan lain.
Udara akan bergerak dari
daerah dengan tekanan udara tinggi ke daerah dengan tekanan yang lebih rendah
untuk mengisi ruang. Maka udara bergerak dari daerah yang dingin ke daerah yang
lebih panas. Udara yang bergerak ini disebut angin.
6. Curah Hujan
Hujan ialah suatu proses jatuhnya air (H2O) dari udara
ke permukaan bumi. Air yang jatuh dapat berbentuk cair maupun padat (es dan
salju). Hujan terjadi karena menguapnya air sebagai akibat dari pemanasan sinar
matahari.
Uap-uap air tersebut
kemudian naik ke atmosfer dan mengalami kondensasi sehingga membentuk awan.
Lama-kelamaan, awan akan makin berat, karena kandungan airnya makin banyak.
Bila uap air di awan telah mencapai jumlah tertentu, maka titik-titik air pada
awan tersebut akan jatuh sebagai hujan.
Awan adalah kumpulan besar
dari titik-titik air atau kristalkristal es yang halus di atmosfer. Pada waktu
musim kemarau sedikit sekali kita jumpai awan di udara karena penguapan yang
terjadi sedikit, akan tetapi di musim hujan kita dapat menjumpai banyak sekali
awan dengan berbagai bentuk dan variasinya, hal ini karena kandungan uap air di
udara cukup banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar