- Barisfer, yaitu lapisan inti bumi merupakan bahan padat yang tersusun atas
lapisan nife (niccolum=nikel dan ferrum=besi).
Jari-jari kurang lebih 3.470 km dan batas luarnya kurang lebih 2.900 km di
bawah permukaan bumi.
- Lapisan pengantara, yaitu lapisan yang terdapat diatas lapisan nife
setebal 1.700 km. Berat jenisnya rata-rata 5 gr/cm. Lapisan pengantara,
disebut juga asthenosfer (mantle), merupakan bahan cair bersuhu
tinggi dan berpijar.
- Litosfer, yaitu lapisan yang terletak diatas lapisan pengantara, dengan
ketebalan 1.200 km. Berat jenisnya rata-rata 2,8 gr/cm. Litosfer (kulit
bumi) terdiri atas lapisan sial dan lapisan sima.
·
Lapisan
Sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan aluminium,
senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Dalam lapisan ini terdapat batuan
sedimen, granit, andesit, jenisjenis batuan metamorf, dan batuan lain yang
terdapat di daratan benua. Lapisan sial disebut juga lapisan kerak yang
bersifat padat dan kaku, berketebalan rata-rata ± 35 km. Kerak ini dibagi
menjadi dua bagian, yaitu kerak benua dan kerak samudera.
·
Kerak
benua, merupakan benda padat yang terdiri atas batuan beku granit pada bagian
atasnya dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati
sebagai benua.
·
Kerak
samudera, merupakan benda padat yang terdiri atas endapan di laut pada bagian
atas, kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah
tersusun atas batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini menempati sebagai
samudera.
·
Lapisan
sima, yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logamlogam silisium dan
magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini mempunyai berat jenis
yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium,
yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima merupakan bahan
yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
Batu-batuan kulit bumi dapat dibagi
menjadi tiga golongan, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan metamorf.
a. Batuan Beku
Batuan jenis ini ialah batuan yang
terbentuk karena magma pijar yang mendingin menjadi padat. Berdasarkan tempat
pendinginannya ada tiga macam batuan beku.
- 1)
Batuan Tubir/Batu Beku Dalam
Batuan tubir terbentuk
jauh di dalam kulit bumi dan hanya terdiri atas kristal saja. Karena
pendinginannya lambat sekali maka kristalnya besar-besar, misalnya granit.
- 2)
Batuan Leleran/Batu Beku Luar
Batuan ini membeku di
luar kulit bumi sehingga temperatur turun cepat sekali. Zat-zat dari magma
hanya dapat membentuk kristal-kristal kecil, dan sebagian ada yang sama sekali
tidak dapat menjadi kristal. Itu sebabnya batuan leleran ada yang terdiri atas
kristal-kristal besar, kristal-kristal kecil dan bahan amorf, misalnya liparit.
Ada yang hanya terdiri atas bahan amorf, misalnya batu apung.
- 3)
Batuan Korok/Batu Beku Gang
Batuan ini terbentuk
di dalam korok-korok atau gang-gang. Karena tempatnya dekat permukaan,
pendinginannya lebih cepat. Itu sebabnya batuan ini terdiri atas kristal besar,
kristal kecil, dan bahkan ada yang tidak mengkristal. Misalnya bahan amorf dan
granit fosfir.
b. Batuan Sedimen (Batuan Endapan)
Bila batuan beku lapuk maka
bagian-bagiannya yang lepas mudah diangkut oleh air, angin, atau es, dan
diendapkan di tempat lain. Batuan yang mengendap ini disebut batuan sedimen.
Batuan ini mula-mula lunak, tetapi lama-kelamaan menjadi keras karena proses
pembatuan.
Dilihat dari perantara atau mediumnya,
batuan sedimen dapat dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut.
- 1)
Batuan sedimen aeris atau aeolis
Pengangkut batuan ini
adalah angin. Contohnya tanah los, tanah tuf, dan tanah pasir di gurun.
- 2)
Batuan sedimen glasial
Pengangkut batuan ini
adalah es. Contohnya moraine.
- 3)
Batuan sedimen aquatis (aqua = air)
- a)
Breksi, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang bersudut
tajam yang sudah direkat satu sama lain.
- b)
Konglomerat, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang
bulat-bulat yang sudah direkat satu sama lain.
- c)
Batu pasir, yakni batuan sedimen yang terdiri atas kristal-kristal.
Dilihat dari tempat pengendapannya ada
tiga macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen lakustre, kontinental, dan
marine.
- 1) Batuan sedimen lakustre, yakni batuan sedimen yang diendapkan di
danau.
Contoh:
turf danau dan tanah liat danau.
- 2) Batuan sedimen kontinental, yakni batuan sedimen yang diendapkan
di laut.
Contoh:
tanah los dan tanah gurun pasir.
- 3) Batuan sedimen marine, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di
laut.
Contoh:
lumpur biru di pantai, endapan radiolaria di laut dalam, dan lumpur merah.
c. Batuan Metamorf
Batuan ini merupakan batuan yang
mengalami perubahan yang dahsyat. Asalnya dapat dari batuan beku atau batuan
sedimen. Perubahan itu dapat terjadi karena bermacam-macam sebab sebagai
berikut.
- 1) Karena Suhu Tinggi
Suhu
tinggi berasal dari magma, sebab batuan itu berdekatan dengan dapur magma
sehingga metamorfosa ini disebut metamorfosa kontak.
Contoh:
marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara.
- 2) Karena Tekanan Tinggi
Tekanan
tinggi dapat berasal dari adanya endapan-endapan yang tebal sekali di atasnya.
Contoh:
batu pasir dari pasir.
3. Siklus batu-batuan
Batu-batuan mengalami siklus sebagaimana
diperlihatkan dalam bagan di bawah ini.
Keterangan:
- 1. = magma, batuan cair pijar di dalam litosfer, sebagai bentuk
mulamula dari siklus.
- 2. = batuan beku
- a. Karena pendinginan, makin lama magma makin
padat, akhirnya membeku menjadi batuan beku.
- 3. = batuan sedimen klastis
- b. Batuan beku yang rusak hancur karena tenaga
eksogen (air hujan, panas dingin, es, angin, dan sebagainya), diangkut
serta diendapkan menjadi batuan sedimen klastis.
- 4a. = batuan sedimen khemis
- c1. Larutan di dalam air dan langsung diendapkan
menjadi batuan sedimen khemis.
- 4b. = batuan sedimen organis
- c2. Larutan di dalam air kemudian diambil oleh
organisme dan melalui organisme itu membentuk batuan endapan organis.
- 5. = batuan metamorf
- a. Karena suhu tinggi, tekanan besar, dan waktu
yang lama, batuan beku serta batuan sedimen berubah menjadi batuan
metamorf.
- b. Ada kemungkinan karena terganggunya
keseimbangan antara suhu dan tekanan batu-batuan mencair kembali menjadi
magma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar