8 Apr 2020

X IPS 3

3.         Iklim Menurut Schmidt–Ferguson

Schmidt–Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah rata-rata bulan kering dan jumlah rata-rata bulan basah. Suatu bulan disebut bulan kering, jika dalam satu bulan terjadi curah hujan kurang dari 60 mm. Disebut bulan basah, jika dalam satu bulan curah hujannya lebih dari 100 mm






Iklim Schmidt dan Ferguson sering disebut juga Q model karena didasarkan atas nilai Q. Nilai Q merupakan perbandingan jumlah ratarata bulan kering dengan jumlah rata-rata bulan basah. Nilai Q dirumuskan sebagai berikut.
Q=((Rata-rata bulan kering):(Rata-rata bulan basah)) x 100%
Nilai Q ditentukan dari perhitungan rata-rata bulan kering dan bulan basah selama periode tertentu, misalnya 30 tahun.

4.         Iklim Menurut Oldeman

Penentuan iklim menurut Oldeman menggunakan dasar yang sama dengan penentuan iklim menurut Schmidt-Ferguson, yaitu unsur curah hujan. Bulan basah dan bulan kering dikaitkan dengan kegiatan pertanian di daerah tertentu sehingga penggolongan iklimnya disebut juga zona agroklimat.
Misalnya, jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang cukup untuk membudidayakan padi sawah. Sedang untuk membudidayakan palawija, jumlah curah hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mm tiap bulan. Selain itu, musim hujan selama 5 bulan dianggap cukup untuk membudidayakan padi sawah selama satu musim. Dalam metode ini, dasar penentuan bulan basah, bulan lembap, dan bulan kering sebagai berikut.
  1. Bulan basah, apabila curah hujannya > 200 mm.
  2. Bulan lembap, apabila curah hujannya 100–200 mm.
  3. Bulan kering, apabila curah hujannya < 100 mm.

5.         Iklim Menurut Junghuhn

Junghuhn mengklasifikasikan iklim berdasarkan ketinggian tempat dan mengaitkan iklim dengan jenis tanaman yang tumbuh dan berproduksi optimal sesuai suhu di habitatnya. Junghuhn mengklasifikasikan iklim menjadi empat
  1. 0-700 m, zona panas, contoh- karet, kopi, tebu, jagung, kelapa
  2. 700-1500 m, zona sedang, contoh- teh, kina
  3. 1500-2500 m, zona sejuk, contoh- pinus
  4. > 2500 m, zona dingin, contoh- lumut


Tidak ada komentar:

Posting Komentar