Pertemuan ke delapan
kelas XII ips 3
nteraksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua
atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua arah ini penting dalam
konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada sebab akibat. Kombinasi dari interaksi-interaksi sederhana dapat menuntun
pada suatu fenomena baru yang mengejutkan. Dalam berbagai bidang ilmu, interaksi memiliki makna yang berbeda.
Interaksi merupakan suatu proses yang
sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap perilaku dari pihak-pihak
yang bersangkutan melalui kontak langsung, berita yang didengar, atau surat
kabar. Interaksi adalah hubungan antara dua wilayah atau lebih yang dapat
menimbulkan gejala atau masalah baru. Interaksi antarkota dapat terjadi karena
berbagai faktor atau unsur yang ada dalam salah satu kota, antara lain:
kemajuan masyarakat kota, perluasan jaringan jalan dari satu kota ke kota lain,
dan kebutuhan timbal balik antara kota itu dari integrasi atau pengaruh kota
terhadap kota yang lainnya. Menurut Edward Ullman, ada tiga faktor
utama yang memengaruhi timbulnya interaksi antar wilayah.
a. Adanya wilayah-wilayah yang saling
melengkapi (Regional complementarity).
b. Adanya kesempatan untuk berintervensi
(Interventing opportunity).
c. Adanya kemudahan transfer atau
pemindahan dalam ruang (Spatial transfer ability).
Teori-Teori
Interaksi
A.
Teori Grafitasi
Teori
gravitasi dikemukakan oleh Sir Isaac Newton (1687) dalam hukum
fisika. Teori
gravitasi
berkaitan dengan hukum gaya tarik menarik antara dua buah benda. Kekuatan
tarik-menarik
besarnya berbanding lurus dengan hasil kali kedua massa benda dan
berbanding
terbalik dengan kuadrat jaraknya.
Hukum
Newton diterapkan oleh W.J. Reilly (1929) untuk menghitung
kekuatan
interaksi
antara dua wilayah dengan memperhitungkan jumlah penduduk tiap-tiap
wilayah
dan jarak antarkedua wilayah tersebut.
Contoh
Misal
ada tiga kota P, Q, R, jumlah penduduk P = 30.000 orang, kota Q = 10.000 orang,
kota
R = 20.000 orang. Jarak P ke Q adalah 100 km, jarak dari Q ke R adalah 50 km.
Hitunglah
besarnya kekuatan interaksi dari ketiga kota tersebut!
Rumus Reilly dapat
diterapkan jika:
1)
kondisi penduduk/tingkat ekonomi tiap-tiap wilayah relatif sama,
2)
kondisi alam/relief kedua wilayah relief sama,
3)
keadaan sarana dan prasarana transportasi kedua wilayah relatif sama.
B.
Teori Titik Henti
Teori
ini dimanfaatkan untuk memperkirakan lokasi garis batas yang memisahkan
wilayah-wilayah
perdagangan dari dua buah kota yang berbeda ukurannya. Dengan
teori
ini, dapat diperkirakan penempatan lokasi industri atau pelayanan-pelayanan
sosial
antara dua wilayah sehingga dapat dijangkau oleh penduduk kedua daerah
tersebut.
Contoh:
Ada
tiga kota P, Q, R, penduduk P sebesar 30.000 orang, penduduk Q sebesar 10.000
orang,
penduduk R sebesar 20.000 orang. Jarak P – Q adalah 100 km, jarak Q – R adalah
50
km. Tentukan lokasi titik henti antara P dan Q serta Q dan R!
C.
Teori Potensi Penduduk
Potensi
penduduk pada dasarnya menunjukkan kekuatan potensi aliran untuk tiap-tiap
tempat, artinya berapa besar kemungkinan penduduk suatu wilayah
untuk mengadakan migrasi dan berinteraksi dengan wilayah-wilayah lain di
sekitarnya. Nilai potensi penduduk suatu wilayah digambarkan dengan isoplet yaitu
garis-garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang
memiliki nilai potensi penduduk yang sama. Peta potensi penduduk
bermanfaat dalam perencanaan pembangunan suatu wilayah.
D.
Teori Grafik
Faktor yang mendukung kekuatan interaksi antarwilayah di antaranya adalah transportasi. Kualitas sarana dan prasarana transportasi sangat memperlancar mobilitas barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat lain. Suatu wilayah dengan wilayah lain dihubungkan oleh jalur-jalur transportasi sehingga membentuk pola-pola jaringan tertentu dalam ruang di muka bumi (spatial network system). K.J. Kansky merumuskan, untuk mengetahui kekuatan interaksi antarwilayah dilihat dari jaringan jalan dengan rumus indeks konektivitas.
Faktor yang mendukung kekuatan interaksi antarwilayah di antaranya adalah transportasi. Kualitas sarana dan prasarana transportasi sangat memperlancar mobilitas barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat lain. Suatu wilayah dengan wilayah lain dihubungkan oleh jalur-jalur transportasi sehingga membentuk pola-pola jaringan tertentu dalam ruang di muka bumi (spatial network system). K.J. Kansky merumuskan, untuk mengetahui kekuatan interaksi antarwilayah dilihat dari jaringan jalan dengan rumus indeks konektivitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar