27 Apr 2021

Kelas X IPS 2 dan 1

Jam pelajaran             : ke 2  kelas X IPS 2

Jam pelajaran             : Ke 3 Kelas X IPS 1

Guru Mapel               : Mulyani

Mata Pelajaran           : Geografi

Kelas                          : X IPS 2 dan 1

KD                             : 3.5 Dinamika litosfer dan dampaknya untuk kehidupan 

Materi                        :  ciri dan proses pembentukan tanah, unsur tanah, klasifikasi tanah, dampak                                                kerusakaqn tanah, usaha mengurangi erosi tanah

Assalamu'alaikum anak-anak bagaimana kabar kalian hari ini, jangan lua selalu kerjakan solat wajib lima waktunya dan tambahkan juga dengan solat sunah lainnya, apakah kalian telah mengerjakan solat sunah duha hari ini, anak-anakku pentingnya kalian mengerjakan solat duha, karena didalam solat duha banyak kebaikan dan rezeki tuk kalin, apa yang kalian inginkan bisa kalian dapatkan dengan mengerjakan solat duha dan berdoa setelah melakukan solat duha.

Hari ini tujuan pembelajaran kita pada materi geografi yaitu :

1. Menjelaskan ciri dan proses pembentukan tanah

2. Menjelaskan unsur fisik dan kimia tanah

3. Menjelaskan klasifikasi tanah

4. Menganalisis dampak kerusakan tanah bagi kehidupan

5. Menjelaskan usaha mengurangi erosi tanah

Baiklah anak-anak kita mulai pembelajaran kita hari ini mengenai materi mengenai pedosfer atau lapisan tanah.

ciri dan proses pembentukan tanah

Ciri-ciri Tanah
  • Tekstur Tanah. Jika unsur-unsur tanah hanya terdiri atas butiran-butiran pasir, tekstur tanah itu kasar. ...
  • Struktur Tanah. Struktur tanah merupakan cara pengikatan butir-butir tanah yang satu terhadap yang lain. ...
  • Konsistensi Tanah. ...
  • Lengas Tanah. ...
  • Udara Tanah. ...
  • Warna Tanah. ...
  • Suhu Tanah. ...
  • Permeabilitas Tanah

Proses Pembentukan Tanah 
Proses pembentukan tanah terjadi dalam beberapa tahap. 
Pertama, proses pelapukan pada batuan. Proses ini terjadi ketika air dan udara, masuk ke dalam batuan. 
Proses merembesnya batuan akibat air, akan menyebabkan terjadinya pelapukan. Selanjutnya, batuan mulai ditumbuhi rumput dan tumbuhan kecil.

Berikut ini jenis-jenis struktur tanah: 
Lempeng (platy), 
granuler, dan remah (crumb). 
Prisma (prosmatic). 
Tiang (columnar). 
Gumpal bersudut (angular blocky). 
Gumpal membulat (sub angular blocky)

Faktor-faktor Pembentuk Tanah

Terdapat beberapa faktor penting yang memengaruhi proses pembentukan tanah yaitu, iklim, 
organisme, 
bahan induk, 
topografi, dan 
waktu.

Sifat fisik dan kimia tanah

Sifat fisik tanah antara lain tekstur dan struktur tanah
Sifat kimia tanah antara lain pH tanah dan kandungan unsur hara. Kandungan hara terdiri dari kandungan nitrogen, fospor, kalium dan bahan organik

Klasifikasi tanah

1. Tanah Aluvial 

Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terbentuk karena adanya proses endapan lumpur. Endapan lumpur tersebut biasanya terbawa karena aliran sungai.
Tanah ini biasanya terletak di bagian hilir karena dibawa dari hulu. 
Karakteristik 
Tanah aluvial sangat cocok untuk lahan pertanian, baik pertanian padi, maupun palawijaya. Beberapa jenis tanaman pada lahan palawijaya yaitu, jagung, tembakau, dan jenis tanaman lainnya. Tanah aluvial yang subur, membuat petani mudah menggarap tanah. Sehingga, petani tidak butuh banyak kerja keras untuk mencangkulnya. 

Persebaran tanah Persebaran Tanah ini banyak tersebar di Indonesia dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Jawa. 

2. Tanah Andosol 

Tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik, yang terbentuk karena adanya proses vulkanisme pada gunung berapi. 
Tanah ini sangat subur dan baik untuk tanaman. 
Karakteristik Warna dari tanah andosol adalah coklat keabuan. Tanah andosol sangat kaya dengan mineral yang baik untuk tanaman. Tanah andosol sangat cocok untuk segala jenis tanaman yang ada di dunia. 

Persebaran tanah andosol biasanya terdapat di daerah yang dekat dengan gunung berapi. 
Persebaran tanah Pesebaran tanah andosol di Indonesia sendiri mencakup daerah cincin api seperti, di daerah Jawa, Bali, Sumatera, dan Nusa Tenggara. 

3. Tanah Entisol 

Tanah entisol mirip dengan tanah andosol. Bedanya, tanah entisol terbentuk dari pelapukan material letusan gunung berapi. Material tersebut seperti, debu, pasir, lahar, dan lapili. 
Karakteristik Tanah entisol juga sangat subur, dan merupakan tipe tanah yang masih baru. Tanah entisol biasanya ditemukan tidak jauh dari area gunung berapi. bisa berupa permukaan tanah tipis yang belum memiliki lapisan tanah. Tidak hanya itu, wujud tanah entisol juga dapat berupa gundukan pasir seperti di pantai Parangtritis Yogjakarta. 

Persebaran tanah Persebaran tanah entisol umumnya terdapat di sekitar gunung berapi seperti di pantai Parangtritis Yogyakarta, dan daerah Jawa lainnya yang memiliki gunung berapi. 

4. Tanah Grumusol 

Tanah grumusol terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik atau batuan putih. 
Kandungan organik di dalamnya rendah, karena terbentuk dari batuan kapur. Maka, tanah grumusol cenderung tidak subur, dan tidak cocok untuk ditanami tanaman segala jenis tanaman. 
Karakteristik Tekstur tanah grumusol, kering dan mudah pecah. Kondisi tersebut terutama terjadi pada saat musim kemarau. Tanah grumusol akan berwarna hitam. Tingkat keasaman (Ph) yang dimiliki yaitu, netral, hingga basa (alkalis). Tanah grumusol biasanya berada di permukaan yang tidak lebih dari 300 meter dari permukaan laut, dan memiliki bentuk topografi datar hingga bergelombang. Perubahan suhu pada daerah yang terdapat pada tanah grumusol sangat terlihat ketika panas dan hujan.
 
Persebaran tanah Persebaran tanah grumusol di Indonesia ada di Jawa Tengah (Demak, Jepara, Pati, Rembang), Jawa Timur (Ngawi, Madiun), dan Nusa Tenggara Timur. Karena teksturnya yang kering maka, tanah grumusol cocok ditanami vegetasi yang kuat seperti kayu jati. 

5. Tanah Humus 

Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Tanah humus mengandung banyak unsur hara, terutama mineral. 
Karakteristik Tanah Humus sangat baik untuk melakukan cocok tanam karena kandungannya yang sangat subur. Warna tanah humus adalah kehitam-hitaman. 

Persebaran Tanah Tanah humus terdapat di daerah yang ada banyak hutan. Daerah-daerah tersebut seperti, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua, dan sebagian wilayah dari Sulawesi. 

6. Tanah Kapur 

Sama dengan namanya, tanah kapur berasal dari batuan kapur yang telah mengalami pelapukan. 
Karakteristik Terbentuknya tanah kapur, dari kapur yang telah mengalami pelapukan membuat tanah ini cenderung tidak subur. Maka, lahan kapur tidak bisa tidanami oleh tanaman yang membutuhkan banyak air. Seperti tanah grumusol, tanah kapur bisa ditanami oleh pohon jati, maupun pohon keras lainnya. 

Persebaran tanah Persebaran tanah kapur ada di daerah kering seperti, di gunung kidul Yogyakarta. 

7. Tanah Latosol 

Jenis tanah latosol merupakan salah satu jenis tanah yang terdapat di Indonesia, tanah ini terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf. 
Karakteristik Ciri-ciri dari tanah latosol adalah warnanya merah, ataupun kuning. Kemudian, teksturnya lempung, dan memiliki lapisan tanah. Tanah litosol berada di daerah yang memiliki curah hujan tinggi, dan kelembapan yang tinggi. Tidak hanya itu, persebaran tanah litosol juga ada pada daerah yang memiliki ketinggian sekitar 300-1000 meter dari permukaan laut. Tanah latosol tidak terlalu subur karena mengandung zat besi, dan alumunium. 

Persebaran tanah Persebaran Persebaran tanah latosol, ada di daerah Sulawesi, Lampung, Kalimantan Timur dan Barat, Bali, serta Papua.

Penyebab kerusakan tanah untuk kehidupan
1. Erosi tanah
2. Pencemaran limbah domestik
3, Pencemaral limbah padat
4. pencemaran limbah cair
5. Pencemaran limbah industri
6. Limbah pertanian
7. Kegiatan pertambangan
8. Penebangan hutan
9.Proses mekanis air hujan
10. Aktivitas manusia

Dari penjelasan diatas ibu akan memberikan pertanyaan mengenai 
1. Dampak dari kerusakan tanah
2. Dampak pencemaran tanah
jawabannya dapat langsung kalian ketik dan kirim melalui telegram jangan ditulis kedalam buku tulis.
jawaban ibu tunggu sampai akhir pembelajaran.

7 komentar: